Sunday, January 18, 2009
BACALAH : FAKTA PENTING ISLAM DAN YAHUDI
Dengan sendirinya ia menyatakannya secara jelas kecuali kita gagal ‘mendengarnya’.
Sebahagian isi diambil daripada ucapan Hafez A.B Mohamed, Pengarah Umum Al-Baraka Bank, Afrika Selatan.
Demografi
Populasi Yahudi Di Seluruh Dunia
* 7 juta di Amerika
* 5 juta di Asia
* 2 juta di eropah
* 0.1 juta di Afrika
Keseluruhan = 14.1 juta
Populasi Muslim Di Seluruh Dunia
* 1,000 juta di Asia
* 400 juta di Afrika
* 44 juta di Eropah
* 6 juta di Amerika
Keseluruhan = 1,500 juta
* Setiap 5 populasi manusia di muka bumi bermakna terdapat seorang Muslim (20%)
* Setiap orang Hindu Terdapat dua Muslim (1:2)
* Setiap orang Buddha Terdapat dua Muslim (1:2)
* Setiap orang Yahudi Terdapat 107 Muslim (1:107)
14 Juta Yahudi lebih berkuasa daripada keseluruhan 1,500 juta Muslim.
Mengapa?
Berikut adalah beberapa sebab
Sejarah Pendatang Yahudi
* Albert Einstein - Yahudi
* Sigmund Freud - Yahudi
* Karl Marx - Yahudi
* Paul Samuelson - Yahudi
* Milton Friedman - Yahudi
Penemuan Perubatan
* Vaccinating Needle - Benjamin Ruben - Yahudi
* Polio Vaccine - Jonas Salk - Yahudi
* Leukaemea Drug - Gertrude elion - Yahudi
* Hepatitis B - Baruch Blumberg - Yahudi
* Syphilis Drug - Paul Ehrlich - Yahudi
* Neuro Muscular - Elie Metchnikoff - Yahudi
* Endocrinology - Andrew Schally - Yahudi
* Cognitive Therapy - Aaron Beck - Yahudi
* Contraceptive Pill - Gregory Pincus - Yahudi
* Understanding Of Human eye - G. Wald - Yahudi
* Embryology - Stanley Cohen - Yahudi
* Kidney Dialysis - Wilem Kloffcame - Yahudi
Pemenang Hadiah Nobel
Sejak 105 tahun lepas, 14 juta Yahudi telah memenangi 180 hadiah Nobel manakala 1,500 juta Muslim hanya menang 3 Anugerah Nobel yang kesemuanya warga Mesir.
Inovasi Yang Mengubah Sejarah
* Micro-Processing Chip - Stanley Mezor - Yahudi
* Nuclear Chain Reactor - Leo Sziland - Yahudi
* Optical Fibre Cable - Peter Schultz - Yahudi
* Traffic Lights - Charles Adler - Yahudi
* Stainless Steel - Benno Strauss - Yahudi
* Sound Movies - Isador Kisee - Yahudi
* Telephone Microphone - Emile Berliner - Yahudi
* Video Tape Recorder - Charles Ginsburg - Yahudi
Bisnes Global Berpengaruh
* Polo - Ralph Lauren - Yahudi
* Coca Cola - - Yahudi
* Levi’s Jeans - Levi Strauss - Yahudi
* Starbuck’s - Howard Schultz - Yahudi
* Google - Sergey Brin - Yahudi
* Dell Computers - Michael Dell - Yahudi
* Oracle - Larry Ellison - Yahudi
* DKNY - Donna Karan - Yahudi
* Baskin & Robbins - Irv Robbins - Yahudi
* Dunkin Donuts - Bill Rosenberg - Yahudi
Ahli Politik / Intelek Berpengaruh
* Henry Kissinger -US Sec of State - Yahudi
* Richard Levin - President Of Yale University - Yahudi
* Alan Greenspan - US Federal Reserve - Yahudi
* Joseph Lieberman - - Yahudi
* Madeline Albright -US Sec Of State - Yahudi
* Casper Weinberger - US Sec of Defense - Yahudi
* Maxim Litvinov - USSR Foreign Minister - Yahudi
* David Marshal - Singapore Chief Minister - Yahudi
* Isaacs Isaacs - Gov-gen Australia - Yahudi
* Benjamin Disraeli - British Stateman - Yahudi
* Yevgeny Primakov - Russian PM - Yahudi
* Barry Goldwater - US Politician - Yahudi
* Jorge Sampaio - Portugal President - Yahudi
* Herb Gray - Canadian Deputy PM - Yahudi
* Pierre Mendes - French PM - Yahudi
* Michael Howard - British Home Sec. - Yahudi
* Bruno Kriesky - Austrian Chancellor - Yahudi
* Robert Rubin - US Sec of Treasury - Yahudi
Media Global Berpengaruh
* Wolf Blitzer - CNN - Yahudi
* Barbara Walters - ABC News - Yahudi
* Eugene Meyer - Washington Post - Yahudi
* Henry Grunwald - Time Magazine - Yahudi
* Katherine Graham - Washington Post - Yahudi
* Joseph Lelyeld - New York Times - Yahudi
* Max Frankel - New York Times - Yahudi
Philanthropists Global
* George Soros - Yahudi
* Walter Annenberg - Yahudi
Mengapa Mereka Sangat Berkuasa?
Jadi mengapa Muslim tidak berkuasa? Di sini ada beberapa sebab. Kita sudah ketinggalan dari segi kapasiti menghasilkan ilmu.
* In seluruh Negara Islam (57 Negara) terdapat hanya lebih kurang 500 Universiti.
* Di US sahaja terdapat 5,758 Universiti.
* Di India sahaja terdapat 8,407 Universiti.
* Hanya ada beberapa Universiti dari Negara Islam yang mendapat Ranking 500 Universiti Terbaik Dunia.
* Literasi di Negara Kristian - 90%
* Literasi di Negara Islam - 40%
* 15 negara Majoriti Kristian mencatatkan Literasi 100%
* Tiada Negara Majoriti Muslim mencatatkan Literasi 100%
* 98% di Negara Majoriti Kristian berjaya melengkapkan pengajian di Sekolah Rendah.
* Hanya 50% di Negara Islam berjaya melengkapkan pengajian di Sekolah Rendah.
* 40% di Negara Majoriti Kristian Mendapat pendidikan Universiti.
* Di kalangan Muslim terdapat 230 Saintis per sejuta Muslim.
* Di US terdapat 5000 Saintis per Sejuta.
* Di Dunia Kristian terdapat 1000 Juruteknik per sejuta.
* Di seluruh Arab Hanya Terdapat 50 Juruteknik per sejuta.
* Negara Islam membelanjakan 0.2% untuk penyelidikan dan pembangunan daripada Keluaran Negara Kasar.
* Negara Kristian Membelanjakan 5% daripada Keluaran Negara Kasar untuk Penyelidikan dan Pembangunan.
Kesimpulan
Muslim kekurangan kapasiti untuk menjana ilmu pengetahuan. Jalan lain untuk menguji darjah pengetahuan ialah darjah menyebarkan pengetahuan.
* Pakistan Mempunyai 23 pembaca Akhbar Harian per 1,000 rakyatnya
* Singapore mempunyai 460 pembaca Akhbar Harian per 1,000 rakyatnya
* Di UK 2,000 tajuk buku per sejuta
* Di Mesir Hanya 17 tajuk buku per sejuta.
Kesimpulan
Muslim gagal menyebarkan ilmu pengetahuan.
Mengaplikasikan ilmu pengetahuan merupakan satu lagi Ujian
* Eksport produk berteknologi tinggi dari Pakistan ialah hanya 0.9% daripada keseluruhan eksport dan Arab Saudi 0.2% manakala Kuwait, Maghribi dan Algeria 0.3% sedangkan Singapore sahaja 68%.
Kesimpulan
Muslim gagal mengaplikasikan ilmu pengetahuan.
Apa Yang Perlu Disimpulkan?
Tidak perlu dinyatakan kerana statistik dan Fakta di atas dengan jelas menyatakannya kecuali kita gagal mendengarnya.
artikel dipetik dari : http://www.marhaen.org/v1/mar_a_diari_saiful05.html
Sebahagian isi diambil daripada ucapan Hafez A.B Mohamed, Pengarah Umum Al-Baraka Bank, Afrika Selatan.
Demografi
Populasi Yahudi Di Seluruh Dunia
* 7 juta di Amerika
* 5 juta di Asia
* 2 juta di eropah
* 0.1 juta di Afrika
Keseluruhan = 14.1 juta
Populasi Muslim Di Seluruh Dunia
* 1,000 juta di Asia
* 400 juta di Afrika
* 44 juta di Eropah
* 6 juta di Amerika
Keseluruhan = 1,500 juta
* Setiap 5 populasi manusia di muka bumi bermakna terdapat seorang Muslim (20%)
* Setiap orang Hindu Terdapat dua Muslim (1:2)
* Setiap orang Buddha Terdapat dua Muslim (1:2)
* Setiap orang Yahudi Terdapat 107 Muslim (1:107)
14 Juta Yahudi lebih berkuasa daripada keseluruhan 1,500 juta Muslim.
Mengapa?
Berikut adalah beberapa sebab
Sejarah Pendatang Yahudi
* Albert Einstein - Yahudi
* Sigmund Freud - Yahudi
* Karl Marx - Yahudi
* Paul Samuelson - Yahudi
* Milton Friedman - Yahudi
Penemuan Perubatan
* Vaccinating Needle - Benjamin Ruben - Yahudi
* Polio Vaccine - Jonas Salk - Yahudi
* Leukaemea Drug - Gertrude elion - Yahudi
* Hepatitis B - Baruch Blumberg - Yahudi
* Syphilis Drug - Paul Ehrlich - Yahudi
* Neuro Muscular - Elie Metchnikoff - Yahudi
* Endocrinology - Andrew Schally - Yahudi
* Cognitive Therapy - Aaron Beck - Yahudi
* Contraceptive Pill - Gregory Pincus - Yahudi
* Understanding Of Human eye - G. Wald - Yahudi
* Embryology - Stanley Cohen - Yahudi
* Kidney Dialysis - Wilem Kloffcame - Yahudi
Pemenang Hadiah Nobel
Sejak 105 tahun lepas, 14 juta Yahudi telah memenangi 180 hadiah Nobel manakala 1,500 juta Muslim hanya menang 3 Anugerah Nobel yang kesemuanya warga Mesir.
Inovasi Yang Mengubah Sejarah
* Micro-Processing Chip - Stanley Mezor - Yahudi
* Nuclear Chain Reactor - Leo Sziland - Yahudi
* Optical Fibre Cable - Peter Schultz - Yahudi
* Traffic Lights - Charles Adler - Yahudi
* Stainless Steel - Benno Strauss - Yahudi
* Sound Movies - Isador Kisee - Yahudi
* Telephone Microphone - Emile Berliner - Yahudi
* Video Tape Recorder - Charles Ginsburg - Yahudi
Bisnes Global Berpengaruh
* Polo - Ralph Lauren - Yahudi
* Coca Cola - - Yahudi
* Levi’s Jeans - Levi Strauss - Yahudi
* Starbuck’s - Howard Schultz - Yahudi
* Google - Sergey Brin - Yahudi
* Dell Computers - Michael Dell - Yahudi
* Oracle - Larry Ellison - Yahudi
* DKNY - Donna Karan - Yahudi
* Baskin & Robbins - Irv Robbins - Yahudi
* Dunkin Donuts - Bill Rosenberg - Yahudi
Ahli Politik / Intelek Berpengaruh
* Henry Kissinger -US Sec of State - Yahudi
* Richard Levin - President Of Yale University - Yahudi
* Alan Greenspan - US Federal Reserve - Yahudi
* Joseph Lieberman - - Yahudi
* Madeline Albright -US Sec Of State - Yahudi
* Casper Weinberger - US Sec of Defense - Yahudi
* Maxim Litvinov - USSR Foreign Minister - Yahudi
* David Marshal - Singapore Chief Minister - Yahudi
* Isaacs Isaacs - Gov-gen Australia - Yahudi
* Benjamin Disraeli - British Stateman - Yahudi
* Yevgeny Primakov - Russian PM - Yahudi
* Barry Goldwater - US Politician - Yahudi
* Jorge Sampaio - Portugal President - Yahudi
* Herb Gray - Canadian Deputy PM - Yahudi
* Pierre Mendes - French PM - Yahudi
* Michael Howard - British Home Sec. - Yahudi
* Bruno Kriesky - Austrian Chancellor - Yahudi
* Robert Rubin - US Sec of Treasury - Yahudi
Media Global Berpengaruh
* Wolf Blitzer - CNN - Yahudi
* Barbara Walters - ABC News - Yahudi
* Eugene Meyer - Washington Post - Yahudi
* Henry Grunwald - Time Magazine - Yahudi
* Katherine Graham - Washington Post - Yahudi
* Joseph Lelyeld - New York Times - Yahudi
* Max Frankel - New York Times - Yahudi
Philanthropists Global
* George Soros - Yahudi
* Walter Annenberg - Yahudi
Mengapa Mereka Sangat Berkuasa?
Jadi mengapa Muslim tidak berkuasa? Di sini ada beberapa sebab. Kita sudah ketinggalan dari segi kapasiti menghasilkan ilmu.
* In seluruh Negara Islam (57 Negara) terdapat hanya lebih kurang 500 Universiti.
* Di US sahaja terdapat 5,758 Universiti.
* Di India sahaja terdapat 8,407 Universiti.
* Hanya ada beberapa Universiti dari Negara Islam yang mendapat Ranking 500 Universiti Terbaik Dunia.
* Literasi di Negara Kristian - 90%
* Literasi di Negara Islam - 40%
* 15 negara Majoriti Kristian mencatatkan Literasi 100%
* Tiada Negara Majoriti Muslim mencatatkan Literasi 100%
* 98% di Negara Majoriti Kristian berjaya melengkapkan pengajian di Sekolah Rendah.
* Hanya 50% di Negara Islam berjaya melengkapkan pengajian di Sekolah Rendah.
* 40% di Negara Majoriti Kristian Mendapat pendidikan Universiti.
* Di kalangan Muslim terdapat 230 Saintis per sejuta Muslim.
* Di US terdapat 5000 Saintis per Sejuta.
* Di Dunia Kristian terdapat 1000 Juruteknik per sejuta.
* Di seluruh Arab Hanya Terdapat 50 Juruteknik per sejuta.
* Negara Islam membelanjakan 0.2% untuk penyelidikan dan pembangunan daripada Keluaran Negara Kasar.
* Negara Kristian Membelanjakan 5% daripada Keluaran Negara Kasar untuk Penyelidikan dan Pembangunan.
Kesimpulan
Muslim kekurangan kapasiti untuk menjana ilmu pengetahuan. Jalan lain untuk menguji darjah pengetahuan ialah darjah menyebarkan pengetahuan.
* Pakistan Mempunyai 23 pembaca Akhbar Harian per 1,000 rakyatnya
* Singapore mempunyai 460 pembaca Akhbar Harian per 1,000 rakyatnya
* Di UK 2,000 tajuk buku per sejuta
* Di Mesir Hanya 17 tajuk buku per sejuta.
Kesimpulan
Muslim gagal menyebarkan ilmu pengetahuan.
Mengaplikasikan ilmu pengetahuan merupakan satu lagi Ujian
* Eksport produk berteknologi tinggi dari Pakistan ialah hanya 0.9% daripada keseluruhan eksport dan Arab Saudi 0.2% manakala Kuwait, Maghribi dan Algeria 0.3% sedangkan Singapore sahaja 68%.
Kesimpulan
Muslim gagal mengaplikasikan ilmu pengetahuan.
Apa Yang Perlu Disimpulkan?
Tidak perlu dinyatakan kerana statistik dan Fakta di atas dengan jelas menyatakannya kecuali kita gagal mendengarnya.
artikel dipetik dari : http://www.marhaen.org/v1/mar_a_diari_saiful05.html
Sunday, January 11, 2009
Thursday, January 8, 2009
Tokoh-Tokoh Ulama Kelantan
Semasa aku melayari internet..laman www.tranungkite.net terbaca satu artikel yang cukup menarik tentang tokoh ulama kelantan. ikutilah ulasan yg aku sedut dr laman tersebut.....
Sempena tahun baru 1430 HIJRIAH dan 2009 Miladiah yang masih baru membuka tirainya, marilah sama-sama kita mengenangkan kembali "Tokoh-tokoh Ulamak Kelantan" yang masyhur dan ternama yang kini telah menjadi kenangan sepanjang zaman. Biarpun tokoh-tokoh ini sudah lama meninggalkan kita semua, namun segala jasa dan pengorbanan yang mereka curahkan dalam menyebarkan dakwah Islamiah kepada umat Islam hanya Allah S.W.T. sahaja yang dapat membalasnya di atas sumbangan mereka yang begitu besar demi memartabatkan Islam tercinta.
Marilah sama-sama kita mengenangkan kembali sejarah hidup mereka. Seramai dua belas orang tokoh telah dipilih. Kita mulakan dengan kisah dari seorang demi seorang.
TOK KENALI (1870 - 1933)
Tokoh ulama Kelantan paling masyhur, malah termasuk antara ulama besar Semenanjung Melayu. Sezaman dengan Tuan Husein Kedah, Pak Wan Sulaiman (Syeikhul Islam Kedah), Haji Abdullah Fahim (Mufti Pulau Pinang), Haji Abu Bakar Alim (Muar), Haji Mat Shafie Losong (Terengganu) dll. Guru pondok yang sangat dihormati, bahkan hingga sekarang pun namanya masih menjadi bualan dan disebut ramai.
Nama sebenar tokoh pendidik yang dilahirkan di Kg. Kenali, Kubang Kerian, Kota Bharu pada 1287H/1870M ini ialah Haji Mohd. Yusoff Ahmad.
Menuntut di Makkah selama 22 tahun (1305H – 1327H). Sangat alim dalam ilmu tatabahasa Arab (nahu/soraf), malahan beliaulah yang merintis kemasukan mata pelajaran ini ke dalam kurikulum pengajian pondok (sebelum ini, tertumpu pada usuluddin, fiqh dan tasawuf sahaja).
Walaupun Tok Kenali tidak meninggalkan karya tulis yang besar seperti Tuan Padang, Tuan Tabal dan Tok Wan Ali Kutan, namun beliau berjaya melahirkan satu angkatan ulama pelapis paling berwibawa – bukan sahaja di negeri Kelantan, tetapi juga di luar Kelantan. Antara murid-murid jempolannya termasuklah : Hj. Mat Jebeng (kemanakannya), Hj. Che Mat Padang Mengkali, Lebai Deraman Pasir Mas, Hj. Seman Sering (Syeikh Osman Jalaluddin al-Kalantani), Hj. Yaakub Lorong Gajah Mati, Hj. Abdul Kadir Melor, Hj. Abdullah Tahir Bunut Payong, Hj. Yusoff Padang Bemban, Hj. Awang Lambor, Dato’ Hj. Ahmad Maher al-Azhari, Hj. Ali Pulau Pisang, Hj. Abdul Majid Kayu Rendang, Hj. Mat Pauh, Hj. Awang Serendah, Hj. Daud Bukit Abal, Hj. Awang Beta, Hj. Hamzah Padang Bemban, Hj. Ismail Perol, Dato’ Hj. Ismail Yusoff, Hj. Abdul Rahman Lubok Tapah, Hj. Hasbullah Bot dan Hj. Nor Bot. Manakala dari luar Kelantan pula tersenarai pula nama-nama seperti Hj. Wan Abdul Latif Jerteh, Hj. Zainal Abidin Dungun, Dato’ Hj. Hasan Yunus al-Azhari (Menteri Besar Johor), Dato’ Hj. Abdul Rahim Yunus (Mufti Kerajaan Johor), Hj. Abdul Wahid Osman Sungai Udang, Hj. Ibrahim Bongek Rembau, Syeikh Mohd. Idris al-Marbawi al-Azhari Kuala Kangsar, Hj. Osman Bukit Besar, Hj. Abdullah Abbas Nasution Jitra, Hj. Bahauddin Sumatera Jeneri, Hj. Hasan Lampung, Hj. Yaakub Legor dan Tok Lata (Patani).
Di samping itu, dua orang putera Tok Kenali sendiri – Tuan Guru Hj. Ahmad dan Syeikh Mohd. Saleh Kenali (menetap di Makkah) – juga tergolong ulama dan pendakwah yang berjasa besar.
Nyatalah rumusan yang menyebut Kelantan sebagai “Serambi Mekah” itu sangat terkait dengan kehebatan dan kemasyhuran nama Tok Kenali.
Tok Kenali kembali ke rahmatullah di kediamannya pada pukul 7.30 pagi Ahad 2 Syaaban 1352 bertepatan 19 November 1933 dan dikebumikan di Kubang Kerian.
HAJI YAAKUB LORONG GAJAH MATI (1895 – 1956)
Salah seorang guru agama paling terkemuka di Kota Bharu pada suku kedua abad ke-20 Masihi. Murid kanan Tok Kenali yang sebarisan dengan Haji Saad Kangkong, Haji Ali Pulau Pisang, Haji Abdullah Tahir Bunut Payong, Haji Mat Jebeng, Haji Ahmad Batu Tiga Repek dll.
Nama lengkap tokoh ulama yang berkediaman di Lorong Gajah Mati, Kota Bharu ini ialah Haji Yaakub bin Haji Ahmad.
Kerjaya awalnya bermula sebagai kerani di Mahkamah Syariah Kota Bharu dan pernah ditugaskan mengambil peringatan mesyuarat Jemaah Ulama Majlis Agama Islam Kelantan (MAIK). Mulai 1 April 1922, dilantik sebagai guru di Madrasah Muhammadiah (Sekolah Melayu Majlis) dengan gaji permulaan $20 sebulan. Selepas 15 tahun (mulai 1 Julai 1938), bertukar menjadi guru kitab di Masjid Muhammadi (nama rasmi Masjid Besar Kota Bharu) yang berperanan sebagai pusat pengajian pondok terpenting di Kelantan ketika itu. Gajinya meningkat ke $28 sebulan. Seterusnya mulai 1 Januari 1940, bertukar ke Jami’ Merbau al-Ismaili (nama awal Maahad Muhammadi) apabila pengajian kitab di Masjid Muhammadi berpindah ke situ. Gaji bulanannya sejak awal 1940 ialah $34 dan beliau kekal berkhidmat di situ sehingga 1945.
Antara murid-murid harapannya tersenarailah nama-nama seperti Tuan Guru Dato’ Hj. Nik Abdul Aziz (Menteri Besar Kelantan sekarang), Dato’ Hj. Ismail Yusoff (bekas Mufti Kerajaan Kelantan), Tuan Guru Engku Hj. Syed Hasan Lemal, Tuan Guru Hj. Awang Nuh Beris Kubor Besar, Ustaz Wan Mohd. Saghir Kg. Baru, Pasir Pekan, Tuan Guru Hj. Abdul Wahid Sungai Udang (Melaka) dan Tuan Guru Hj. Ahmad Osman, Hutan Palas, Bukit Keplu, Kodiang (Kedah).
Kewibawaan dan pengalaman luasnya sedemikian melayakkan beliau dilantik menganggotai Jemaah Ulama MAIK (seawal 1932) beberapa penggal.
Pada mulanya beliau termasuk pengikut Sidi Muhammad al-Azhari (pengembang tarekat Ahmadiyah di negeri Kelantan), tetapi kemudian mengubah sikap, iaitu setelah beliau berdamping dengan Maulana Tok Khurasan, guru perintis ilmu hadith di Kelantan.
Tuan Guru Haji Yaakub meninggal dunia di Kota Bharu pada waktu fajar hari Sabtu 6 Jamadilawal 1376 bersamaan 8 Disember 1956 dengan meninggalkan, antara lain, tiga orang putera yang dikenali ramai :-
Dato’ Haji Che Husain (ahli perniagaan) – pewakaf Masjid al-Muttaqin di Lundang dan Masjid al-Ihsan di Dusun Muda, Kota Bharu;
Hj. Hasan (pengasas Pustaka Aman Press, Kota Bharu);
Ustaz Yusoff Zaky @ Dato’ Sri Setia Raja (pengarang
terkemuka, pengasas Pustaka Dian, Kota Bharu).
HAJI ABDUL MALEK SUNGAI PINANG (1834 – 1934)
Tokoh guru pondok akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang seangkatan dengan Tok Mesir, Tok Ayah Kerasak, Haji Nik Mat Dagu dan Haji Ismail Pengkalan Paung. Rakan akrab Haji Abdul Latif Jalaluddin (Bilal Masjid Kayu Kota Bharu).
Nama penuhnya ialah Haji Abdul Malek bin Hasan. Lahir di Kg. Sungai Pinang, Tumpat sekitar 1834 dari kalangan keluarga yang sangat miskin. Menuntut ilmu di Patani dan kota suci Makkah selama 14 tahun. Beliau masyhur alim Quran dan kitab Jawi.
Selain mengajar al-Quran dan kitab Jawi beliau banyak terlibat dalam usaha membanteras amalan khurafat dan syirik, termasuk memuja kubur serta amalan ilmu sihir.
Di peringkat negeri pula, beliau turut tersenarai dalam panel ulama yang dijadikan pakar rujuk oleh Sultan Mansor Ibn Sultan Ahmad (dekad 1890-an) dalam menguatkuasakan undang-undang Islam seperti hukuman hudud kepada pencuri dan pembunuh (diarak keliling pekan), hukuman ta’zir kepada orang yang tidak berpuasa dan tidak menutup aurat (dilumur belaking).
Kebanyakan murid-muris Tuan Guru Haji Abdul Malek diberkati Allah dengan ilmu mereka serta berjaya melahirkan barisan pendidik pelapis pada zaman masing-masing. Antara murid-murid kenamaannya : Tok Jerulong @ Haji Mohd. Said Muhammad, Haji Samat Hasan Padang Chenok, Haji Che Mat Taib Pasir Pekan Hilir, Haji Ismail Musa Temangan, Haji Wan Abdullah Kg. Chap/Sungai Pinang, Wak Haji Khatib Ahmad Bemban/Binjai, Tok Kedah @ Haji Idris Penggawa Kangkong, Haji Mahmud Ali (Imam Kangkong), Haji Daud Saamah (bapa kepada Tuan Guru Haji Saad Kangkong), Haji Mohd. Akib Ismail Kg. Kelar, Tuan Guru Haji Ali Pulau Pisang. Tuan Guru Haji Abdullah Senik (pengasas Pondok Padang di Pasir Mas), Tuan Guru Haji Wan Ahmad Abdul Halim (pengasas Pondok Padang Jelapang), Tuan Guru Haji Abdul Rahman Osman (pengasas Pondok Selehong), Tuan Guru Haji Yusoff Abdul Rahman (pengasas Pondok Pulau Ubi), Haji Ibrahim Tok Raja (Mufti Kerajaan Kelantan) dan Haji Seman Sering (kemudian lebih terkenal dengan nama Syeikh Osman Jalaluddin al-Kalantani).
Datuk kepada Dato’ Dr. Nik Safiah Karim (Profesor Adjung di Universiti Malaya) ini kembali ke rahmatullah di Sungai Pinang pada malam Rabu 11/12 Ramadhan 1353 bersamaan 18 Disember 1934.
HAJI ISMAIL PONTIANAK (1882 – 1950)
Tokoh ulama’ perantau. ‘Khatib Masjib Muhammadi dekad 1940-an yang paling popular. Lahir sezaman dengan Mufti Haji Idris , Dato’ Perdana Haji Nik Mahmud, Tok Seridik dan Syeikh Osman Jalaluddin al-Kalantani. Nama penuhnya ialah Haji Ismail bin Abdul Majid, tetapi lebih dikenali dengan panggilan Haji Ismail Pontianak kerana lamanya beliau berkelana dan bermastautin di Pontianak (Kalimantan Barat), bahkan pernah dilantik menjadi Mufti Kerajaan Pontianak – berkhidmat selama suku abad (1910 – 1935).
Meskipun demikian, Haji Ismail akhirnya kembali menetap di Kelantan. Kerjaya awal tokoh lepasan Makkah ini dalam perkhidmatan Majlis Agama Islam Kelantan (MAIK) bermula pada 1 Januari 1940 apabila beliau dilantik menjadi guru kitab di Jami’ Merbau al-Ismaili dengan gaji permulaan $47.50 sebulan. Selanjutnya, beliau dipilih menganggotai Jemaah Ulama’ MAIK (10 April 1940 hingga 8 Februari 1947). Selain daripada itu, dilantik sebagai Penterjemah Arab (semenjak 1 Julai 1941).
Zaman gemilang perkhidmatannya bermula pada 1 Mei 1943 apabila beliau dilantik menjadi Khatib di Masjid Muhammadi, Kota Bharu. Berbeza dengan tok-tok khatib sebelumnya yang masih terikat dengan nota atau teks Arab sepenuhnya, Haji Ismail memperkenalkan khutbah tanpa teks di tangan. Kepetahan beliau menyampaikan khutbahnya secara spontan, dalam bahasa ibunda pula, terbukti sangat berkesan. Walaupun khutbahnya agak panjang, tetapi ahli jemaah tidak bosan. Ini kerana beliau bijak menyusun kata, pandai menyelit ungkapan bahasa “segar”, bersesuaian dengan suasana yang mampu membuat sidang hadirin tidak jemu atau mengantuk. Beliau bukan sahaja popular di kalangan ahli jemaah dan anak-anak muridnya, malah sangat disenangi oleh Sultan Ibrahim sehinggalah dilantik menjadi guru agama merangkap Imam di Istana baginda.
Khatib panutan ini meninggal di rumahnya, Jalan Pengkalan Chepa, Kota Bharu pada tengah malam Isnin 18 Muharram 1370 bersamaan 19 Oktober 1950 dan dikebumikan di Kg. Labok, Machang – kampung asalnya.
Satu-satunya pusaka penulisan beliau yang diketahui sempat dicetak edar ialah Kitab Pedoman Kemuliaan Manusia (cetakan pertama 1938), setebal 320 muka iaitu sebuah karya “bunga rampai”.
- Ismail Che Daud
HAJI ALI PULAU PISANG (1899 – 1968)
Salah seorang guru pondok pertengahan abad ke-20 yang paling ternama di Kelantan. Murid harapan Tok Kenali terkanan yang mewarisi ilmu tatabahasa Arabnya. Seangkatan dengan Haji Abdullah Tahir Bunut Payong, Haji Yaakub Lorong Gajah Mati, Haji Saad Kangkong, Haji Awang lambor dan Haji Awang Serendah. Rakan akrab Ayah Chik @ Lebai Omar Kubang Tuman.
Nama penuh tokoh ulama’ kelahiran mukim Pulai Pisang, daerah Badang, Kota Bharu ini ialah Haji Mohd. Ali Solahuddin bin Awang. Ibunya bernama Wan Kalsom. Beliau adalah anak ketiga daripada 9 beradik.
Selain Tok Kenali, guru-guru tempatan lainnya termasuk juga Haji Abdul Malek Sungai Pinang, Haji Yusoff Sungai Pinang (kemudian lebih dikenali dengan nama Tok Pulai Ubi), Tok Kemuning (di Pulau Kundor), Haji Omar Sungai Keladi, Pak Chik Musa, Haji Yaakub Legor dan Haji Ahmad Hafiz.
Namanya “timbul” kerana kealimannya dengan ilmu soraf (cabang tatabahasa Arab) sehingga digelar “Tok Sibaweh”. Tidak hairanlah jika Madrasah al-Falah (nama rasmi Pondok Pulau Pisang) yang dibangunkan beliau di Telok Chekering, Pulau Pisang senang menjadi tarikan para pelajar pondok. Sementelahan pula seawal 1932 lagi, Haji Ali dipilih menganggotai Jemaah Ulama’ Majlis Agama Islam Kelantan (MAIK) yang dipengerusikan oleh Dato’ Haji Ahmad Maher al-Azhari (Mufti Kerajaan Kelantan).
Berikutan dengan kematian Haji Saad Kangkong (1943), beliau dipinjam sebagai guru agama Kelas Khas di Jami’ Merbau al-Ismaili (pusat pengajian ilmu-ilmu Islam berbentuk sekolah pertama di Kelantan) yang menampung ramai pelajar elit dari dalam dan luar Kelantan pada awal dekad 1940-an; berkhidmat sehingga 1 Mac 1946. Selepas itu kembali semula ke kampus Masjid Muhammadi.
Antara murid-murid jempolannya Dato’ Haji Ismail Yusoff (Mufti Kerajaan Kelantan), Ustaz Dato’ Yusoff Zaki Yaakub (pengarang terkemuka dan penterjemah Tafsir fi Zilal al-Quran, Ustaz Ismail Yusoff (Imam Waktu Masjid Muhammadi), Ustaz Wan Mohd. Saghir Wan Konok Pasir Pekan, Ustaz Azhari Abdul Rahman Melor, Hj. Abdul Aziz dan Hj. Mustafa Pasir Tumboh, Hj. Zakaria Selising, Hj. Daud Geting, Hj. Daud Perakap, Hj. Nik Daud Tanah Merah, Hj.Wan Abdul latif Jerteh, Hj. Abdul Wahid Sungai Udang (Melaka), Hj. Abdul Rashid Bagan Datok Perak dan Hj. Abdullah Abbas Nasution Tanjung Pauh (Kedah).
Ulama’ kesayangan Dato’ Mufti Haji Ahmad Maher ini kembali ke rahmatullah di kediamannya di Kg. Limau Putenge, Pulau Pisang pada pukul 7.05 pagi Khamis 11 Rejab 1388 bersamaan 3 Oktober 1968 dengan meninggalkan dua buah karya bercetak yang mengupas tentang ilmu soraf dan terjemahan Surah Yasin.
-Ismail Che Daud
TOK SELEHONG (1872 – 1935)
Tokoh Guru Pondok paling terkemuka di Jajahan Tumpat selepas zaman Haji Abdul Malek Sungai Pinang. Seangkatan degan Tok Kenali, Tok Padang Jelapang, Tok Bachok, Tok Seridik dan Tok Kemuning.
Nama sebenarnya ialah Haji Abdul Rahman bin Haji Osman. Kadang-kadang dipanggil juga dengan nama Haji Abdul Rahman Syair atau Tok Syair kerana kepandaiannya mengarang syair.
Seorang daripada guru awalnya tentulah Haji Abdul Malek Sungai Pinang yang berdekatan dengan kampungnya. Kemudian menyambung belajar di Pondok Cha-ok, Patani berguru dengan Tok Cha-ok @ Haji Abdullah bin Mohd. Akib. Akhir sekali pergi mendalami pengajian di kota Makkah – berguru dengan Pak Chik Wan Daud Patani, Tuan Mukhtar Bogor, Tok Shafie Kedah dan ramai lagi.
Selepas 18 tahun bermukim di tanah suci Makkah, pulang ke tanah air (1921) lalu mengasas pusat pengajian pondok sendiri di pinggir Sungai Selehong. Di pondok inilah beliau mengajar dan mengembangkan pondoknya yang sangat dikenali ramai pada zaman itu. Bidang ilmu yang sangat ditumpukannya ialah ihsanuddin atau tasawuf dengan Syarh Hikam Ibn Ata’Allah sebagai teks utama.
Tok Guru Selehong masyhur sebagai ahli sufi yang zahid. Bagi tujuan supaya hatinya tidak tertambat kepada dunia, beliau menggali sebuah lubang khas dalam kawasan tanah perkuburan Islam berhampiran Pondok Selehong yang dijadikannya semacam kamar khusus tempat beliau beribadat dan bersuluk.
Hobi tok guru yang pandai bersilat ini pun agak aneh. Beliau bukan sahaja sering keluar memikat ikan dan berburu rusa, malahan meminati haiwan yang cantik-cantik seperti kuda, biri-biri jantan, ayam jantan laklung persis orang pilihara ayam serama zaman kini.
Bapa mertua kepada Tuan-tuan Guru Haji Ahmad Bat Tiga Repek dan Haji Awang Beta ini kembali ke rahmatullah pada jam 8.30 malam Khamis 18 Zulkaedah1353 bersamaan 20 Februari 1935 dan dikebumikan di Kubor Selehong, Tumpat.
Kegiatan dakwah Islamiahnya diteruskan oleh murid-muridnya hingga ke hari ini. Antara yang masyhur termasuklah Pak Chu Che Abbas Kelong, Haji Yaakub Kelong, Haji Pak Man Berangan, Haji Che Mamat Kok Keli., Haji Awang Lambor, Haji Yaakub Wakaf Bharu, Haji Abdul Rahman Dalam Pator, Haji Abdul Rahman Tendong, Hj. Abdul Rahman Pohon Tanjung, Hj. Abdullah Tal Tujoh, Hj. Che Mat Padang Upeh, Hj. Abdul Aziz Kg. Tujoh, Hj. Mat Bola Geting, Hj. Saleh Pedada Bunohan, Pak Su Wil Kg. Dangar, Hj. Abdul Kadir Gaal, YB Hj. Muhammad Batu Hitam dan Hj. Wan Abdul Latif Jerteh (Terengganu).
- ISMAIL CHE DAUD
HAJI ABDULLAH TAHIR BUNUT PAYONG (1897 – 1961)
Salah seorang ulama besar negeri Kelantan yang masyhur alim dalam ilmu fiqh. Pendiri Pondok Bunut Payong yang terkenal ke seluruh Semenanjung itu. Seangkatan dengan Haji Ali Pulau Pisang, Haji Yaakub Lorong Gajah Mati, Haji Saad Kangkong, Haji Ahmad Batu Tiga Repek, Haji Saleh Pedada dll.
Dilahirkan di Kg. Sireh, Kota Bharu pada 20 Muharram 1315 bersamaan 20 Jun 1897, Bapanya, Haji Ahmad bin Mohd. Zain yang berasal dari Kg. Chepa, Kedai Lalat pernah berkhidmat sebagai Imam Tua di Masjid Langgar, Kota Bharu (berkhidmat sehingga 1920).
Sesudah berguru selama 15 tahun dengan Tok Kenali, beliau belayar ke tanah suci Makkah mendalami pengajiannya. Antara lain mengikuti kuliah Tuan Mukhtar Bogor, Syeikh Said al-Yamani, Syeikh Mohd. Ali al-Maliki dan beberapa tokoh yang lain lagi.
Sekembali ke Kelantan, beliau diminta menyertai kumpulan tenaga pengajar Halaqat Kitab di Masjid Muhammadi, Kota Bharu. Bagaimanapun, khidmatnya tidak lama kerana pada 1931, beliau memulakan kegiatan keguruannya sendiri di Bunut Payong yang diberi nama Madrasah Ahmadiah. Madrasah ini kemudian terkenal ke seluruh pelosok Semenanjung Melayu sebagai pusat pengajian pondok yang berprestasi tinggi di Kelantan.
Di Pondok Bunut Payong inilah Tuan Guru Haji Abdullah Tahir mengajar kitab hingga ke akhir hayatnya. Beliau terkenal sebagai seorang tok guru yang tekun mengajar serta mengamalkan disiplin diri yang keras lagi tegas.
Kerana kegigihannya yang sedemikian maka tidak peliklah jika Pondok Bunut Payong berjaya melahirkan ramai murid berilmu tinggi seperti Hj. Husain Rahimi, Hj. Nik Man Sungai Budor, Hj. Abdul Aziz Pasir Tumboh, Hj. Ismail Padang Lepai, Hj. Abdullah Kok Lanas, Hj. Omar Kubang Bemban, Hj. Abdul Rahman Slow Machang, Hj. Wook Lubok Chekok, Hj. Noor Teliar, Hj. Saulaiman Siram, Hj. Daud Bukit Bunga, Hj. Yaakub Kelong, Hj. Ghazali Pulai Chondong, Hj. Zakaria Selising, Hj. Osman Perlis, Hj. Ahmad Kodiang, Hj. Yahya Joned Gurun, Hj. Ibrahim Bongek, Hj. Abdul Wahid Sungai Udang, Hj. Husain Umbai, Hj. Ahmad Relai, Hj. Hasanuddin Berhala Gantang, Hj. Ismail Phuket, Hj. Ghazali Mundok.
Kerana ketokohannya juga beliau dilantik menganggotai Jemaah Ulama Majlis Agama Islam Kelantan beberapa penggal (seawal 1932).
Kematian Fuqaha’ ini pada pukul 7.20 pagi Selasa 4 Rabiulawal 1381 bersamaan 15 Ogos 1961 menyebabkan negeri Kelantan kehilangan seorang tokoh ilmuan yang menerangi budaya ilmu dan dakwah Islamiahnya.
- ISMAIL CHE DAUD
HAJI DAUD BUKIT ABAL (1906 – 1976)
Syeikh tarekat Ahmadiyah terpenting di rantau ini selepas generasi Mufti Haji Wan Musa/Sidi Muhammad al-Azhari/Syeikh Mohd. Said Linggi. Adik kandung Tuan Guru Haji Mat Limbat/Gong Kemudu.
Nama penuh ahli sufi ini ialah haji Daud Shamsuddin bin Haji Omar al-Libadi. Lahir di Kg. Kerasak, Limbat, Kota Bharu sekitar 1903. Ibunya, Wan Halimah bt. Hj. Ismail ialah adik kepada Tuan Guru Haji Wan Ahmad bin Haji Ismail (lebih terkenal dengan panggilan Haji Awang Limbat). Manakala bapanya, Haji Omar bin Haji Taib berasal dari Kg. Mentera, Bukit Marak.
Antara guru-guru awalnya : Haji Ahmad Limbat, Haji Sulaiman Kubang Kachang, Tok Kenali, Tok Seridik, Haji Omar Sungai Keladi, Haji Nik Abdullah Khatib, Yaakub Legor dan Maulana Tok Khurasan.
Di kota Makkah pula, antara lain beliau mendalami pengajiannya dengan Syeikh Omar Hamdan, Syeikh Mohd. Ali al-Maliki, Syeikh Hasan al-Masyat, Syeikh Hasan al-Yamani, Syeikh Muhammad al-Azhari dan Syeikh Mohd. Shafie Kedah (Tok Shafie). Kedua-dua penama akhir inilah yang banyak mencurahkan amalan tarekat Ahmadiyah (termasuk ilmu ihsanuddin) kepadanya.
Setelah kembali dari Makkah pada awal 1941, beliau berkebun sambil mengajar agama dibeberapa tempat. Akhir sekali pulang menetap di Bukit Abal, Pasir Puteh lalu berusaha menghidupkan semula sekolah pondok peninggalan bapa mertuanya, Haji Awang Limbat.
Peringkat awalnya kurang mendapat sambutan – mungkin kerana namanya belum terserlah. Hanya selepas 1968 barulah majlis ilmunya mula mendapat perhatian ramai. Kupasan ilmu usuluddin, furu’uddin (fiqh 4 mazhab) dan ihsanuddin yang menjurus kepada pengalaman zikir tarekat kemudiannya terbukti sangat popular. Untuk kemudahan murid-muridnya beliau mengulang cetak karyanya sendiri, iaitu Risalat al-Aqaid wa al-Fawaid (cetakan pertama 1956); dan pada awal 1970-an diedarkan pula stensilan Risalat al-Tasawuf yang sempat disusun setakat 8 siri sahaja kerana masalah kesihatannya.
Tuan Guru Haji Daud meninggal dunia di Bukit Abal ketika pondoknya sedang berkembang maju, iaitu pada pukul 2 petang Ahad 1 Safar 1396 bersamaan 1 Februari 1976.
Warisan ilmunya kini disebarkan pula oleh tokoh-tokoh seperti Tuan Guru Haji Ghazali Tunjong, Pak Da Awang kampong Pek, Ustaz Mustafa Muhammad al-Ahmadi (pengarang buku Mengenal Diri dan Wali Allah yang sangat popular itu). Ustaz Wan Hasan Muhammad Bukit Tanah (ahli Jemaah Ulama MAIK), Drs. Abdul Rahman Haji Ahmad (Timbalan Ketua Pengelola Dakwah Halaqat Negeri Kelantan) dan Prof Dr. Hamdan Hassan (Universiti Brunei Darussalam).
- ISMAIL CHE DAUD
HAJI AWANG LAMBOR (1900 – 1963)
Salah seorang guru pondok yang paling berpengaruh di Jajahan Tumpat pada pertengahan abad ke-20 Masihi. Seangkatan dengan Haji Mohd. Saleh Pedada, Haji Yaakub Kelong, Haji Daud Geting dan Haji Pak Man Berangan. Nama sebenar tokoh ulama’ yang dilahirkan di Kg. Padang Merbau, Lambor, Wakaf Bharu sekitar 1900 ini ialah Haji Abdullah bin Haji Omar.
Bapanya Haji Omar bin Haji Abdul Rahman – lepasan pondok di Patani – ialah seorang Khatib di surau mukim Jal Kecik, juga adik kepada Haji Yusoff bin Haji Abdul Rahman, Imam Tua mukim Meranti di Jajahan Pasir Mas.
Datuknya, Haji Abdul Rahman yang berasal dari Kota Bharu Reman adalah Imam perintis di surau mukim Jal Kecik.
Beliau sendiri bersepupu dengan Hajjah Zainab bt. Hj. Yusoff yang kemudiannya menjadi isteri kepada Tuan Guru Haji Mohd. Zain Meranti, guru awalnya. Seorang sepupunya lagi ialah Haji Ahmad bin Haji Yusoff, Imam mukim Meranti yang meninggal dunia pada 21 Ogos 1961. Juga bertalian dua pupu dengan Tuan Guru Haji Abdullah bin Haji Ali, Kg. Jalah, Bunut Susu (meninggal 2 Ogos 1931).
Manakala Pak Chu Haji Mat Saman bin Haji Abu, guru al-Quran ternama di kawasan Lambor/Kubang Batang sebelum Bah Air Merah (1926) itu pula ialah abang iparnya.
Kerana latar belakang keluarga yang sedemikian maka tidak hairanlah jika beliau sudah mula terdedah kepada pengajian asas agama sejak kecil lagi.
Selepas menuntut beberapa ketika dengan Tok Kenali dan Tok Selehong beliau pergi menamat di kota Makkah selama 9 tahun lagi. Barisan gurunya termasuk Syeikh Omar Hamdan, Tuan Mukhtar Bogor, Tok Senggora, Tok Shafie Kedah, Pak Cik Wan Daud Patani, Haji Sulong Patani, Pak Da Ail Patani dan Syeikh Muhammad bin Syeikh Nik Dir Patani.
Pada 1934, pulang ke Kelantan iaitu mendirikan Pondok Lambor yang telah melahirkan tokoh-tokoh seperti Haji Mat Nor Rushdi Haji Awang Gagah (pengasas Pondok Tasat di Legor, Thailand). Haji Wan Mat Wan Saleh (pendiri Pondok Paya Ular di Bunut Susu), Haji Mohd. Nor Haji Abdullah (guru Pondok Teliar), Pak Su Che Wil Haji Abdul Rahman (Imam Tua mukim Delima), Pak Su Loman (Imam Bunut Susu), Haji Yaakub Awang, Kg. Jelutong, Gunong, Bachok dan Haji Che Wil Abdul Latif, Kg. Meranti Besar.
Tuan Guru Haji Awang Lambor berpulang ke rahmatullah pada pukul 3 petang Sabtu 27 Zulkaedah 1382 bertepatan 20 April 1963 dan dikebumikan di tanah perkuburan Islam Pondok Lambor, Wakaf Bharu.
- Ismail Che Daud
MUFTI HAJI WAN MUSA (1875 – 1939)
Ahli tasawuf berpendirian tegas. Bergiat sezaman dengan Tok Selehong, Haji Che Leh Kg. Laut, Tengku Mahmud Zuhdi (Syeikhul Islam Selangor). Putera kedua Tuan Tabal dan adik kandung Mufti Haji Wan Muhammad, juga abang kepada Haji Nik Abdullah Khatib. Nama penuhnya ialah Haji Wan Musa bin Haji Abdul Samad. Bapanya, Haji Abdul Samad bin Mohd. Saleh al-Kalantani (lebih masyhur dengan gelaran Tuan Tabal) ialah penyebar perintis tarekat Ahmadiyah di rantau ini, juga tergolong ulama pengarang yang banyak menulis kitab Jawi – terpentingnya Minhat al-Qarib (1883).
Haji Wan Musa adalah seorang rakan seperguruan Tok Kenali, terkenal dengan fikiran-fikiran yang berani tetapi kontroversi. Namun, beliau terpilih dan ditawarkan jawatan Mufti Kerajaan Kelantan selepas pengunduran Mufti Haji Wan Ishak pada awal 1909.
Sikapnya yang tegas serta pandangan-pandangannya yang cenderong kepada reformasi telah menyeret beliau ke kanchah pertelagahan pendapat dengan tokoh-tokoh “Kaum Tua” seperti Haji Omar Sungai Keladi, Haji Ibrahim Tok Raja, Haji Ismail, Haji Ismail Kemuning dan Haji Ahmad Abdul Mannan. Di luar Kelantan pula, beliau pernah berpolemik dengan Tengku Mahmud Zuhdi al-Fatani – penulis Tazkiyat al-Anzar (1920) yang menghujah balas pendapat Haji Wan Musa.
Antara persoalan kontroversi yang berbangkit sehubungan dengan pendapat beliau ialah isu membina masjid dengan harta zakat fitrah, hal muqaranah sembahyang, talqin, kain telekung sembahyang, talfiq mazhab, pemindahan harta wakaf/pusaka dan perbahasan jilatan anjing. Keyakinannya kepada pendapat-pendapat yang pernah diluahkannya serta pertelingkahannya yang lama dengan tokoh-tokoh “Kaum Tua” menyebabkan beliau melepaskan jawatan Mufti pada pertengahan 1916.
Sebagai tokoh berwibawa, halaqat pengajian kitab di suraunya di Jalan Merbau, Kota Bharu berjaya melahirkan ramai pendakwah pelapis yang mampu mengajar baik di sekolah pondok mahupun di sekolah moden. Mereka termasuk Hj. Saad Kangkong, Pak Su Wan Adam Kg. Laut, Hj. Mohd. Zain Meranti, Hj. Nik Mat Alim Pulau Melaka, Hj. Abdul Mannan Sumatera, Hj. Abdul Wahid Melaka, Hj.Ahmad Perak dan Hj. Ayyub Kemboja. Putera-putera beliau sendiri pun tergolong alim ulama’ yang disegani. Antara tokoh-tokoh yang dimaksudkan ialah Hj. Nik Abdullah, Hj. Nik Mat Nazir, Hj. Nik Mud, Hj. Nik Leh dan Hj. Nik Mat Din. Pusaka lainnya ialah dua risalah terjemahan yang selesai disusun seawal 1906 lagi.
Mufti Haji Wan Musa kembali ke alam baka pada 3.00 petang Sabtu 24 Zulkaedah 1357 bertepatan 14 Januari 1939 dan dikebumikan di tanah perkuburan Kg. Banggol, Jalan PCB, Kota Bharu.
- Ismail Che Daud
HAJI SAAD KANGKONG (1893 – 1943)
Imam waktu perintis di Masjid Besar Kota Bharu. Guru kitab Arab paling muda di Halaqat Kitab Masjid Muhammadi. Rakan setugas Haji Yaakub Legor dan Haji Yaakub Lorong Gajah Mati.
Nama penuhnya ialah Haji As’ad bin Haji Daud, berasal dari Kg. Kangkong, Pasir Mas.
Beliau tidak jemu-jemu belajar dan mengajar, semenjak muda sampai tua. Guru-guru utamanya termasuk Tok Kenali, Haji Ahmad Hafiz, Mufti Haji Wan Musa dan anaknya, Haji Nik Abdullah. Juga disebut-sebut pernah menuntut di Makkah selama tujuh tahun.
Apabila pentadbiran Majlis Agama Islam Kelantan (MAIK) memperkenalkan jawatan Imam Sembahyang Waktu di Masjid Besar Kota Bharu (sekarang Masjid Muhammadi), beliau terpilih sebagai penyandang pertamanya – berkhidmat mulai 19 Jun 1927 hingga 31 Disember 1930, bergaji $15 sebulan.
Sepanjang dasawarsa 1930-an beliau bertugas sepenuh masa sebagai guru kitab Arab di Masjid Muhammadi (nama rasmi Masjid Besar Kota Bharu), bergaji $30 sebulan dan meningkat ke $40 apabila bertukar ke Jami’ Merbau al-Ismaili (sejak awal 1941).
Haji Saad menggalakkan murid-muridnya supaya membaca akhbar dan majalah bagi menambah ilmu pengetahuan. Antara murid-murid kenamaannya termasuk Dato’ Haji Ismail (Mufti Kerajaan Kelantan), Haji Abdul Rahman Lubok Tapah, Haji Nik Man Sungai Budor, Haji Awang Beta, Haji Yusoff Tasek Berangan, Haji Nik Daud Tanah Merah, Haji Osman Padang Siam, Haji Ibrahim Apa-Apa, Haji Ismail Kg. Talak, Haji Che Mat Padang Upeh, Haji Yaakub Wakaf Bharu, Haji Abdullah Kg. Laut, Hj. Abdullah Aur China, Haji Abdullah Gemuk, Hutan Pasir, Hj. Mohd. Amin Tok Bachok (Qadhi), Haji Mustapha Idris (pesara Timbalan Qadhi Besar Kelantan), Ustaz Haji Wan Ahmad Kg. Menuang, Haji Yaakub Kg. Sireh (Pegawai Agama MAIK), Haji Abdul Shukor Kubang Gendang (kemudian menjadi menantunya), Haji Abdul Wahid Sungai Udang (Melaka), Haji Husain Hafiz Umbai (Melaka), Ahmad Zaini Haji Tahir Asahan (Sumatera) dan Haji Shuaib Ahmad Pulau Kerengga, Marang (Terengganu).
Sebagaimana rakan-rakan seperjuangannya beliau turut dilantik menjadi Ahli (Mesyuarat) Majlis Agama Islam Kelantan (1940).
Tuan Guru Haji Saad Kangkong ditakdirkan meninggalkan dunia secara mengejut di rumahnya sekitar jam 11.00 pagi 22 Jamadilakhir 1362 bersamaan 26 Jun 1943.
Bakat beliau dalam kegiatan dakwah kini diwarisi cucunya, Dr. Abdul Hayei Abdul Shukor (pensyarah Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya).
- Ismail Che Daud
SHEIKH OSMAN JALALUDDIN AL-KALANTANI (1880 – 1952)
Salah seorang guru pondok dan ulama’ pengarang tersohor di Semenanjung Melayu pada suku kedua abad ke-20 Masihi. Seangkatan dengan Tok Seridik, Haji Ismail Pontianak, Haji Omar Banggol Kulim, Dato’ Perdana, Haji Mat Jebeng. Beliau bukan sahaja terkenal di Kelantan dan Pulau Pinang, tetapi juga terbilang di Makkah.
Nama penuh tokoh ulama kelahiran Kg. Panjang, daerah Sering di sempadan jajahan Kota Bharu/Bachok pada penghujung 1297H/1880M ini ialah Haji Osman bin Muhammad. Lantaran itu pada peringkat awalnya beliau lebih dikenali dengan panggilan Haji Seman Sering.
Beliau termasuk dalam kumpulan murid kesayangan Tok Kenali. Juga pernah berguru dengan Haji Jamaluddin Perupok dan Haji Abdul Malek Sungai Pinang. Di Makkah pula, beliau sering mendampingi Tuan Mukhtar Bogor (Syeikh Mohd. Mukhtar bin Atarid) yang ternama itu.
Namanya mula “timbul” selepas kejayaan beliau mendirikan Madrasah Manabi’ al-Ulum (1932) di Penanti, Bukit Mertajam. Madrasah ini kemudiannya muncul sebagai pusat pengajian pondok yang paling maju di Seberang Perai, khususnya pada dasawarsa 1930-an dan 1940-an.
Sebagai pendidik yang dedikasi beliau banyak menghasilkan karya sendiri dan terjemahan. Syeikh Osman bukan sahaja berhati-hati dalam menghasilkan sesuatu karangan, tetapi juga selalu memilih topik yang berkait rapat dengan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Kitab al-Durrat al-Nafi’ah (Alamat Kiamat) karangannya meletakkan beliau sebagai sasterawan Islam yang berpandangan jauh kerana ia dianggap buku berbahasa Melayu paling terperinci membicarakan perihal tanda-tanda dunia hampir kiamat.
Di samping itu Syeikh Osman kerap berulang-alik ke Makkah dan diberi kepercayaan mengajar di Masjid al-Haram. Sebab itu muridnya ramai. Mereka termasuk Hj. Abdul Rahman Sungai Durian, Hj. Abdul Rahman Lubok Tapah, Hj. Abdullah Lati, Hj. Abdullah Kg. Laut, Hj. Hassan Ketereh, Hj. Abu Bakar Tiu, Hj. Mohd. Ibrahim Akibi Pulau Pinang, Hj. Ismail Merbok, Hj. Husein Umbai, Hj. Abdul Ghani Kubang Bemban dan antara yang masih ada lagi ialah Ustaz Abdul Kadir Kamaluddin (lahir 1921), Ketapang Tengah, Pekan, Pahang.
Tokoh yang amat mementingkan istiqamah dan disiplin diri ini ditakdirkan meninggal di tanah suci Makkah waktu fajar hari Jumaat 30 Zulhijjah 1371 bersamaan 19 September 1952.
- Ismail Che Daud
Sempena tahun baru 1430 HIJRIAH dan 2009 Miladiah yang masih baru membuka tirainya, marilah sama-sama kita mengenangkan kembali "Tokoh-tokoh Ulamak Kelantan" yang masyhur dan ternama yang kini telah menjadi kenangan sepanjang zaman. Biarpun tokoh-tokoh ini sudah lama meninggalkan kita semua, namun segala jasa dan pengorbanan yang mereka curahkan dalam menyebarkan dakwah Islamiah kepada umat Islam hanya Allah S.W.T. sahaja yang dapat membalasnya di atas sumbangan mereka yang begitu besar demi memartabatkan Islam tercinta.
Marilah sama-sama kita mengenangkan kembali sejarah hidup mereka. Seramai dua belas orang tokoh telah dipilih. Kita mulakan dengan kisah dari seorang demi seorang.
TOK KENALI (1870 - 1933)
Tokoh ulama Kelantan paling masyhur, malah termasuk antara ulama besar Semenanjung Melayu. Sezaman dengan Tuan Husein Kedah, Pak Wan Sulaiman (Syeikhul Islam Kedah), Haji Abdullah Fahim (Mufti Pulau Pinang), Haji Abu Bakar Alim (Muar), Haji Mat Shafie Losong (Terengganu) dll. Guru pondok yang sangat dihormati, bahkan hingga sekarang pun namanya masih menjadi bualan dan disebut ramai.
Nama sebenar tokoh pendidik yang dilahirkan di Kg. Kenali, Kubang Kerian, Kota Bharu pada 1287H/1870M ini ialah Haji Mohd. Yusoff Ahmad.
Menuntut di Makkah selama 22 tahun (1305H – 1327H). Sangat alim dalam ilmu tatabahasa Arab (nahu/soraf), malahan beliaulah yang merintis kemasukan mata pelajaran ini ke dalam kurikulum pengajian pondok (sebelum ini, tertumpu pada usuluddin, fiqh dan tasawuf sahaja).
Walaupun Tok Kenali tidak meninggalkan karya tulis yang besar seperti Tuan Padang, Tuan Tabal dan Tok Wan Ali Kutan, namun beliau berjaya melahirkan satu angkatan ulama pelapis paling berwibawa – bukan sahaja di negeri Kelantan, tetapi juga di luar Kelantan. Antara murid-murid jempolannya termasuklah : Hj. Mat Jebeng (kemanakannya), Hj. Che Mat Padang Mengkali, Lebai Deraman Pasir Mas, Hj. Seman Sering (Syeikh Osman Jalaluddin al-Kalantani), Hj. Yaakub Lorong Gajah Mati, Hj. Abdul Kadir Melor, Hj. Abdullah Tahir Bunut Payong, Hj. Yusoff Padang Bemban, Hj. Awang Lambor, Dato’ Hj. Ahmad Maher al-Azhari, Hj. Ali Pulau Pisang, Hj. Abdul Majid Kayu Rendang, Hj. Mat Pauh, Hj. Awang Serendah, Hj. Daud Bukit Abal, Hj. Awang Beta, Hj. Hamzah Padang Bemban, Hj. Ismail Perol, Dato’ Hj. Ismail Yusoff, Hj. Abdul Rahman Lubok Tapah, Hj. Hasbullah Bot dan Hj. Nor Bot. Manakala dari luar Kelantan pula tersenarai pula nama-nama seperti Hj. Wan Abdul Latif Jerteh, Hj. Zainal Abidin Dungun, Dato’ Hj. Hasan Yunus al-Azhari (Menteri Besar Johor), Dato’ Hj. Abdul Rahim Yunus (Mufti Kerajaan Johor), Hj. Abdul Wahid Osman Sungai Udang, Hj. Ibrahim Bongek Rembau, Syeikh Mohd. Idris al-Marbawi al-Azhari Kuala Kangsar, Hj. Osman Bukit Besar, Hj. Abdullah Abbas Nasution Jitra, Hj. Bahauddin Sumatera Jeneri, Hj. Hasan Lampung, Hj. Yaakub Legor dan Tok Lata (Patani).
Di samping itu, dua orang putera Tok Kenali sendiri – Tuan Guru Hj. Ahmad dan Syeikh Mohd. Saleh Kenali (menetap di Makkah) – juga tergolong ulama dan pendakwah yang berjasa besar.
Nyatalah rumusan yang menyebut Kelantan sebagai “Serambi Mekah” itu sangat terkait dengan kehebatan dan kemasyhuran nama Tok Kenali.
Tok Kenali kembali ke rahmatullah di kediamannya pada pukul 7.30 pagi Ahad 2 Syaaban 1352 bertepatan 19 November 1933 dan dikebumikan di Kubang Kerian.
HAJI YAAKUB LORONG GAJAH MATI (1895 – 1956)
Salah seorang guru agama paling terkemuka di Kota Bharu pada suku kedua abad ke-20 Masihi. Murid kanan Tok Kenali yang sebarisan dengan Haji Saad Kangkong, Haji Ali Pulau Pisang, Haji Abdullah Tahir Bunut Payong, Haji Mat Jebeng, Haji Ahmad Batu Tiga Repek dll.
Nama lengkap tokoh ulama yang berkediaman di Lorong Gajah Mati, Kota Bharu ini ialah Haji Yaakub bin Haji Ahmad.
Kerjaya awalnya bermula sebagai kerani di Mahkamah Syariah Kota Bharu dan pernah ditugaskan mengambil peringatan mesyuarat Jemaah Ulama Majlis Agama Islam Kelantan (MAIK). Mulai 1 April 1922, dilantik sebagai guru di Madrasah Muhammadiah (Sekolah Melayu Majlis) dengan gaji permulaan $20 sebulan. Selepas 15 tahun (mulai 1 Julai 1938), bertukar menjadi guru kitab di Masjid Muhammadi (nama rasmi Masjid Besar Kota Bharu) yang berperanan sebagai pusat pengajian pondok terpenting di Kelantan ketika itu. Gajinya meningkat ke $28 sebulan. Seterusnya mulai 1 Januari 1940, bertukar ke Jami’ Merbau al-Ismaili (nama awal Maahad Muhammadi) apabila pengajian kitab di Masjid Muhammadi berpindah ke situ. Gaji bulanannya sejak awal 1940 ialah $34 dan beliau kekal berkhidmat di situ sehingga 1945.
Antara murid-murid harapannya tersenarailah nama-nama seperti Tuan Guru Dato’ Hj. Nik Abdul Aziz (Menteri Besar Kelantan sekarang), Dato’ Hj. Ismail Yusoff (bekas Mufti Kerajaan Kelantan), Tuan Guru Engku Hj. Syed Hasan Lemal, Tuan Guru Hj. Awang Nuh Beris Kubor Besar, Ustaz Wan Mohd. Saghir Kg. Baru, Pasir Pekan, Tuan Guru Hj. Abdul Wahid Sungai Udang (Melaka) dan Tuan Guru Hj. Ahmad Osman, Hutan Palas, Bukit Keplu, Kodiang (Kedah).
Kewibawaan dan pengalaman luasnya sedemikian melayakkan beliau dilantik menganggotai Jemaah Ulama MAIK (seawal 1932) beberapa penggal.
Pada mulanya beliau termasuk pengikut Sidi Muhammad al-Azhari (pengembang tarekat Ahmadiyah di negeri Kelantan), tetapi kemudian mengubah sikap, iaitu setelah beliau berdamping dengan Maulana Tok Khurasan, guru perintis ilmu hadith di Kelantan.
Tuan Guru Haji Yaakub meninggal dunia di Kota Bharu pada waktu fajar hari Sabtu 6 Jamadilawal 1376 bersamaan 8 Disember 1956 dengan meninggalkan, antara lain, tiga orang putera yang dikenali ramai :-
Dato’ Haji Che Husain (ahli perniagaan) – pewakaf Masjid al-Muttaqin di Lundang dan Masjid al-Ihsan di Dusun Muda, Kota Bharu;
Hj. Hasan (pengasas Pustaka Aman Press, Kota Bharu);
Ustaz Yusoff Zaky @ Dato’ Sri Setia Raja (pengarang
terkemuka, pengasas Pustaka Dian, Kota Bharu).
HAJI ABDUL MALEK SUNGAI PINANG (1834 – 1934)
Tokoh guru pondok akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang seangkatan dengan Tok Mesir, Tok Ayah Kerasak, Haji Nik Mat Dagu dan Haji Ismail Pengkalan Paung. Rakan akrab Haji Abdul Latif Jalaluddin (Bilal Masjid Kayu Kota Bharu).
Nama penuhnya ialah Haji Abdul Malek bin Hasan. Lahir di Kg. Sungai Pinang, Tumpat sekitar 1834 dari kalangan keluarga yang sangat miskin. Menuntut ilmu di Patani dan kota suci Makkah selama 14 tahun. Beliau masyhur alim Quran dan kitab Jawi.
Selain mengajar al-Quran dan kitab Jawi beliau banyak terlibat dalam usaha membanteras amalan khurafat dan syirik, termasuk memuja kubur serta amalan ilmu sihir.
Di peringkat negeri pula, beliau turut tersenarai dalam panel ulama yang dijadikan pakar rujuk oleh Sultan Mansor Ibn Sultan Ahmad (dekad 1890-an) dalam menguatkuasakan undang-undang Islam seperti hukuman hudud kepada pencuri dan pembunuh (diarak keliling pekan), hukuman ta’zir kepada orang yang tidak berpuasa dan tidak menutup aurat (dilumur belaking).
Kebanyakan murid-muris Tuan Guru Haji Abdul Malek diberkati Allah dengan ilmu mereka serta berjaya melahirkan barisan pendidik pelapis pada zaman masing-masing. Antara murid-murid kenamaannya : Tok Jerulong @ Haji Mohd. Said Muhammad, Haji Samat Hasan Padang Chenok, Haji Che Mat Taib Pasir Pekan Hilir, Haji Ismail Musa Temangan, Haji Wan Abdullah Kg. Chap/Sungai Pinang, Wak Haji Khatib Ahmad Bemban/Binjai, Tok Kedah @ Haji Idris Penggawa Kangkong, Haji Mahmud Ali (Imam Kangkong), Haji Daud Saamah (bapa kepada Tuan Guru Haji Saad Kangkong), Haji Mohd. Akib Ismail Kg. Kelar, Tuan Guru Haji Ali Pulau Pisang. Tuan Guru Haji Abdullah Senik (pengasas Pondok Padang di Pasir Mas), Tuan Guru Haji Wan Ahmad Abdul Halim (pengasas Pondok Padang Jelapang), Tuan Guru Haji Abdul Rahman Osman (pengasas Pondok Selehong), Tuan Guru Haji Yusoff Abdul Rahman (pengasas Pondok Pulau Ubi), Haji Ibrahim Tok Raja (Mufti Kerajaan Kelantan) dan Haji Seman Sering (kemudian lebih terkenal dengan nama Syeikh Osman Jalaluddin al-Kalantani).
Datuk kepada Dato’ Dr. Nik Safiah Karim (Profesor Adjung di Universiti Malaya) ini kembali ke rahmatullah di Sungai Pinang pada malam Rabu 11/12 Ramadhan 1353 bersamaan 18 Disember 1934.
HAJI ISMAIL PONTIANAK (1882 – 1950)
Tokoh ulama’ perantau. ‘Khatib Masjib Muhammadi dekad 1940-an yang paling popular. Lahir sezaman dengan Mufti Haji Idris , Dato’ Perdana Haji Nik Mahmud, Tok Seridik dan Syeikh Osman Jalaluddin al-Kalantani. Nama penuhnya ialah Haji Ismail bin Abdul Majid, tetapi lebih dikenali dengan panggilan Haji Ismail Pontianak kerana lamanya beliau berkelana dan bermastautin di Pontianak (Kalimantan Barat), bahkan pernah dilantik menjadi Mufti Kerajaan Pontianak – berkhidmat selama suku abad (1910 – 1935).
Meskipun demikian, Haji Ismail akhirnya kembali menetap di Kelantan. Kerjaya awal tokoh lepasan Makkah ini dalam perkhidmatan Majlis Agama Islam Kelantan (MAIK) bermula pada 1 Januari 1940 apabila beliau dilantik menjadi guru kitab di Jami’ Merbau al-Ismaili dengan gaji permulaan $47.50 sebulan. Selanjutnya, beliau dipilih menganggotai Jemaah Ulama’ MAIK (10 April 1940 hingga 8 Februari 1947). Selain daripada itu, dilantik sebagai Penterjemah Arab (semenjak 1 Julai 1941).
Zaman gemilang perkhidmatannya bermula pada 1 Mei 1943 apabila beliau dilantik menjadi Khatib di Masjid Muhammadi, Kota Bharu. Berbeza dengan tok-tok khatib sebelumnya yang masih terikat dengan nota atau teks Arab sepenuhnya, Haji Ismail memperkenalkan khutbah tanpa teks di tangan. Kepetahan beliau menyampaikan khutbahnya secara spontan, dalam bahasa ibunda pula, terbukti sangat berkesan. Walaupun khutbahnya agak panjang, tetapi ahli jemaah tidak bosan. Ini kerana beliau bijak menyusun kata, pandai menyelit ungkapan bahasa “segar”, bersesuaian dengan suasana yang mampu membuat sidang hadirin tidak jemu atau mengantuk. Beliau bukan sahaja popular di kalangan ahli jemaah dan anak-anak muridnya, malah sangat disenangi oleh Sultan Ibrahim sehinggalah dilantik menjadi guru agama merangkap Imam di Istana baginda.
Khatib panutan ini meninggal di rumahnya, Jalan Pengkalan Chepa, Kota Bharu pada tengah malam Isnin 18 Muharram 1370 bersamaan 19 Oktober 1950 dan dikebumikan di Kg. Labok, Machang – kampung asalnya.
Satu-satunya pusaka penulisan beliau yang diketahui sempat dicetak edar ialah Kitab Pedoman Kemuliaan Manusia (cetakan pertama 1938), setebal 320 muka iaitu sebuah karya “bunga rampai”.
- Ismail Che Daud
HAJI ALI PULAU PISANG (1899 – 1968)
Salah seorang guru pondok pertengahan abad ke-20 yang paling ternama di Kelantan. Murid harapan Tok Kenali terkanan yang mewarisi ilmu tatabahasa Arabnya. Seangkatan dengan Haji Abdullah Tahir Bunut Payong, Haji Yaakub Lorong Gajah Mati, Haji Saad Kangkong, Haji Awang lambor dan Haji Awang Serendah. Rakan akrab Ayah Chik @ Lebai Omar Kubang Tuman.
Nama penuh tokoh ulama’ kelahiran mukim Pulai Pisang, daerah Badang, Kota Bharu ini ialah Haji Mohd. Ali Solahuddin bin Awang. Ibunya bernama Wan Kalsom. Beliau adalah anak ketiga daripada 9 beradik.
Selain Tok Kenali, guru-guru tempatan lainnya termasuk juga Haji Abdul Malek Sungai Pinang, Haji Yusoff Sungai Pinang (kemudian lebih dikenali dengan nama Tok Pulai Ubi), Tok Kemuning (di Pulau Kundor), Haji Omar Sungai Keladi, Pak Chik Musa, Haji Yaakub Legor dan Haji Ahmad Hafiz.
Namanya “timbul” kerana kealimannya dengan ilmu soraf (cabang tatabahasa Arab) sehingga digelar “Tok Sibaweh”. Tidak hairanlah jika Madrasah al-Falah (nama rasmi Pondok Pulau Pisang) yang dibangunkan beliau di Telok Chekering, Pulau Pisang senang menjadi tarikan para pelajar pondok. Sementelahan pula seawal 1932 lagi, Haji Ali dipilih menganggotai Jemaah Ulama’ Majlis Agama Islam Kelantan (MAIK) yang dipengerusikan oleh Dato’ Haji Ahmad Maher al-Azhari (Mufti Kerajaan Kelantan).
Berikutan dengan kematian Haji Saad Kangkong (1943), beliau dipinjam sebagai guru agama Kelas Khas di Jami’ Merbau al-Ismaili (pusat pengajian ilmu-ilmu Islam berbentuk sekolah pertama di Kelantan) yang menampung ramai pelajar elit dari dalam dan luar Kelantan pada awal dekad 1940-an; berkhidmat sehingga 1 Mac 1946. Selepas itu kembali semula ke kampus Masjid Muhammadi.
Antara murid-murid jempolannya Dato’ Haji Ismail Yusoff (Mufti Kerajaan Kelantan), Ustaz Dato’ Yusoff Zaki Yaakub (pengarang terkemuka dan penterjemah Tafsir fi Zilal al-Quran, Ustaz Ismail Yusoff (Imam Waktu Masjid Muhammadi), Ustaz Wan Mohd. Saghir Wan Konok Pasir Pekan, Ustaz Azhari Abdul Rahman Melor, Hj. Abdul Aziz dan Hj. Mustafa Pasir Tumboh, Hj. Zakaria Selising, Hj. Daud Geting, Hj. Daud Perakap, Hj. Nik Daud Tanah Merah, Hj.Wan Abdul latif Jerteh, Hj. Abdul Wahid Sungai Udang (Melaka), Hj. Abdul Rashid Bagan Datok Perak dan Hj. Abdullah Abbas Nasution Tanjung Pauh (Kedah).
Ulama’ kesayangan Dato’ Mufti Haji Ahmad Maher ini kembali ke rahmatullah di kediamannya di Kg. Limau Putenge, Pulau Pisang pada pukul 7.05 pagi Khamis 11 Rejab 1388 bersamaan 3 Oktober 1968 dengan meninggalkan dua buah karya bercetak yang mengupas tentang ilmu soraf dan terjemahan Surah Yasin.
-Ismail Che Daud
TOK SELEHONG (1872 – 1935)
Tokoh Guru Pondok paling terkemuka di Jajahan Tumpat selepas zaman Haji Abdul Malek Sungai Pinang. Seangkatan degan Tok Kenali, Tok Padang Jelapang, Tok Bachok, Tok Seridik dan Tok Kemuning.
Nama sebenarnya ialah Haji Abdul Rahman bin Haji Osman. Kadang-kadang dipanggil juga dengan nama Haji Abdul Rahman Syair atau Tok Syair kerana kepandaiannya mengarang syair.
Seorang daripada guru awalnya tentulah Haji Abdul Malek Sungai Pinang yang berdekatan dengan kampungnya. Kemudian menyambung belajar di Pondok Cha-ok, Patani berguru dengan Tok Cha-ok @ Haji Abdullah bin Mohd. Akib. Akhir sekali pergi mendalami pengajian di kota Makkah – berguru dengan Pak Chik Wan Daud Patani, Tuan Mukhtar Bogor, Tok Shafie Kedah dan ramai lagi.
Selepas 18 tahun bermukim di tanah suci Makkah, pulang ke tanah air (1921) lalu mengasas pusat pengajian pondok sendiri di pinggir Sungai Selehong. Di pondok inilah beliau mengajar dan mengembangkan pondoknya yang sangat dikenali ramai pada zaman itu. Bidang ilmu yang sangat ditumpukannya ialah ihsanuddin atau tasawuf dengan Syarh Hikam Ibn Ata’Allah sebagai teks utama.
Tok Guru Selehong masyhur sebagai ahli sufi yang zahid. Bagi tujuan supaya hatinya tidak tertambat kepada dunia, beliau menggali sebuah lubang khas dalam kawasan tanah perkuburan Islam berhampiran Pondok Selehong yang dijadikannya semacam kamar khusus tempat beliau beribadat dan bersuluk.
Hobi tok guru yang pandai bersilat ini pun agak aneh. Beliau bukan sahaja sering keluar memikat ikan dan berburu rusa, malahan meminati haiwan yang cantik-cantik seperti kuda, biri-biri jantan, ayam jantan laklung persis orang pilihara ayam serama zaman kini.
Bapa mertua kepada Tuan-tuan Guru Haji Ahmad Bat Tiga Repek dan Haji Awang Beta ini kembali ke rahmatullah pada jam 8.30 malam Khamis 18 Zulkaedah1353 bersamaan 20 Februari 1935 dan dikebumikan di Kubor Selehong, Tumpat.
Kegiatan dakwah Islamiahnya diteruskan oleh murid-muridnya hingga ke hari ini. Antara yang masyhur termasuklah Pak Chu Che Abbas Kelong, Haji Yaakub Kelong, Haji Pak Man Berangan, Haji Che Mamat Kok Keli., Haji Awang Lambor, Haji Yaakub Wakaf Bharu, Haji Abdul Rahman Dalam Pator, Haji Abdul Rahman Tendong, Hj. Abdul Rahman Pohon Tanjung, Hj. Abdullah Tal Tujoh, Hj. Che Mat Padang Upeh, Hj. Abdul Aziz Kg. Tujoh, Hj. Mat Bola Geting, Hj. Saleh Pedada Bunohan, Pak Su Wil Kg. Dangar, Hj. Abdul Kadir Gaal, YB Hj. Muhammad Batu Hitam dan Hj. Wan Abdul Latif Jerteh (Terengganu).
- ISMAIL CHE DAUD
HAJI ABDULLAH TAHIR BUNUT PAYONG (1897 – 1961)
Salah seorang ulama besar negeri Kelantan yang masyhur alim dalam ilmu fiqh. Pendiri Pondok Bunut Payong yang terkenal ke seluruh Semenanjung itu. Seangkatan dengan Haji Ali Pulau Pisang, Haji Yaakub Lorong Gajah Mati, Haji Saad Kangkong, Haji Ahmad Batu Tiga Repek, Haji Saleh Pedada dll.
Dilahirkan di Kg. Sireh, Kota Bharu pada 20 Muharram 1315 bersamaan 20 Jun 1897, Bapanya, Haji Ahmad bin Mohd. Zain yang berasal dari Kg. Chepa, Kedai Lalat pernah berkhidmat sebagai Imam Tua di Masjid Langgar, Kota Bharu (berkhidmat sehingga 1920).
Sesudah berguru selama 15 tahun dengan Tok Kenali, beliau belayar ke tanah suci Makkah mendalami pengajiannya. Antara lain mengikuti kuliah Tuan Mukhtar Bogor, Syeikh Said al-Yamani, Syeikh Mohd. Ali al-Maliki dan beberapa tokoh yang lain lagi.
Sekembali ke Kelantan, beliau diminta menyertai kumpulan tenaga pengajar Halaqat Kitab di Masjid Muhammadi, Kota Bharu. Bagaimanapun, khidmatnya tidak lama kerana pada 1931, beliau memulakan kegiatan keguruannya sendiri di Bunut Payong yang diberi nama Madrasah Ahmadiah. Madrasah ini kemudian terkenal ke seluruh pelosok Semenanjung Melayu sebagai pusat pengajian pondok yang berprestasi tinggi di Kelantan.
Di Pondok Bunut Payong inilah Tuan Guru Haji Abdullah Tahir mengajar kitab hingga ke akhir hayatnya. Beliau terkenal sebagai seorang tok guru yang tekun mengajar serta mengamalkan disiplin diri yang keras lagi tegas.
Kerana kegigihannya yang sedemikian maka tidak peliklah jika Pondok Bunut Payong berjaya melahirkan ramai murid berilmu tinggi seperti Hj. Husain Rahimi, Hj. Nik Man Sungai Budor, Hj. Abdul Aziz Pasir Tumboh, Hj. Ismail Padang Lepai, Hj. Abdullah Kok Lanas, Hj. Omar Kubang Bemban, Hj. Abdul Rahman Slow Machang, Hj. Wook Lubok Chekok, Hj. Noor Teliar, Hj. Saulaiman Siram, Hj. Daud Bukit Bunga, Hj. Yaakub Kelong, Hj. Ghazali Pulai Chondong, Hj. Zakaria Selising, Hj. Osman Perlis, Hj. Ahmad Kodiang, Hj. Yahya Joned Gurun, Hj. Ibrahim Bongek, Hj. Abdul Wahid Sungai Udang, Hj. Husain Umbai, Hj. Ahmad Relai, Hj. Hasanuddin Berhala Gantang, Hj. Ismail Phuket, Hj. Ghazali Mundok.
Kerana ketokohannya juga beliau dilantik menganggotai Jemaah Ulama Majlis Agama Islam Kelantan beberapa penggal (seawal 1932).
Kematian Fuqaha’ ini pada pukul 7.20 pagi Selasa 4 Rabiulawal 1381 bersamaan 15 Ogos 1961 menyebabkan negeri Kelantan kehilangan seorang tokoh ilmuan yang menerangi budaya ilmu dan dakwah Islamiahnya.
- ISMAIL CHE DAUD
HAJI DAUD BUKIT ABAL (1906 – 1976)
Syeikh tarekat Ahmadiyah terpenting di rantau ini selepas generasi Mufti Haji Wan Musa/Sidi Muhammad al-Azhari/Syeikh Mohd. Said Linggi. Adik kandung Tuan Guru Haji Mat Limbat/Gong Kemudu.
Nama penuh ahli sufi ini ialah haji Daud Shamsuddin bin Haji Omar al-Libadi. Lahir di Kg. Kerasak, Limbat, Kota Bharu sekitar 1903. Ibunya, Wan Halimah bt. Hj. Ismail ialah adik kepada Tuan Guru Haji Wan Ahmad bin Haji Ismail (lebih terkenal dengan panggilan Haji Awang Limbat). Manakala bapanya, Haji Omar bin Haji Taib berasal dari Kg. Mentera, Bukit Marak.
Antara guru-guru awalnya : Haji Ahmad Limbat, Haji Sulaiman Kubang Kachang, Tok Kenali, Tok Seridik, Haji Omar Sungai Keladi, Haji Nik Abdullah Khatib, Yaakub Legor dan Maulana Tok Khurasan.
Di kota Makkah pula, antara lain beliau mendalami pengajiannya dengan Syeikh Omar Hamdan, Syeikh Mohd. Ali al-Maliki, Syeikh Hasan al-Masyat, Syeikh Hasan al-Yamani, Syeikh Muhammad al-Azhari dan Syeikh Mohd. Shafie Kedah (Tok Shafie). Kedua-dua penama akhir inilah yang banyak mencurahkan amalan tarekat Ahmadiyah (termasuk ilmu ihsanuddin) kepadanya.
Setelah kembali dari Makkah pada awal 1941, beliau berkebun sambil mengajar agama dibeberapa tempat. Akhir sekali pulang menetap di Bukit Abal, Pasir Puteh lalu berusaha menghidupkan semula sekolah pondok peninggalan bapa mertuanya, Haji Awang Limbat.
Peringkat awalnya kurang mendapat sambutan – mungkin kerana namanya belum terserlah. Hanya selepas 1968 barulah majlis ilmunya mula mendapat perhatian ramai. Kupasan ilmu usuluddin, furu’uddin (fiqh 4 mazhab) dan ihsanuddin yang menjurus kepada pengalaman zikir tarekat kemudiannya terbukti sangat popular. Untuk kemudahan murid-muridnya beliau mengulang cetak karyanya sendiri, iaitu Risalat al-Aqaid wa al-Fawaid (cetakan pertama 1956); dan pada awal 1970-an diedarkan pula stensilan Risalat al-Tasawuf yang sempat disusun setakat 8 siri sahaja kerana masalah kesihatannya.
Tuan Guru Haji Daud meninggal dunia di Bukit Abal ketika pondoknya sedang berkembang maju, iaitu pada pukul 2 petang Ahad 1 Safar 1396 bersamaan 1 Februari 1976.
Warisan ilmunya kini disebarkan pula oleh tokoh-tokoh seperti Tuan Guru Haji Ghazali Tunjong, Pak Da Awang kampong Pek, Ustaz Mustafa Muhammad al-Ahmadi (pengarang buku Mengenal Diri dan Wali Allah yang sangat popular itu). Ustaz Wan Hasan Muhammad Bukit Tanah (ahli Jemaah Ulama MAIK), Drs. Abdul Rahman Haji Ahmad (Timbalan Ketua Pengelola Dakwah Halaqat Negeri Kelantan) dan Prof Dr. Hamdan Hassan (Universiti Brunei Darussalam).
- ISMAIL CHE DAUD
HAJI AWANG LAMBOR (1900 – 1963)
Salah seorang guru pondok yang paling berpengaruh di Jajahan Tumpat pada pertengahan abad ke-20 Masihi. Seangkatan dengan Haji Mohd. Saleh Pedada, Haji Yaakub Kelong, Haji Daud Geting dan Haji Pak Man Berangan. Nama sebenar tokoh ulama’ yang dilahirkan di Kg. Padang Merbau, Lambor, Wakaf Bharu sekitar 1900 ini ialah Haji Abdullah bin Haji Omar.
Bapanya Haji Omar bin Haji Abdul Rahman – lepasan pondok di Patani – ialah seorang Khatib di surau mukim Jal Kecik, juga adik kepada Haji Yusoff bin Haji Abdul Rahman, Imam Tua mukim Meranti di Jajahan Pasir Mas.
Datuknya, Haji Abdul Rahman yang berasal dari Kota Bharu Reman adalah Imam perintis di surau mukim Jal Kecik.
Beliau sendiri bersepupu dengan Hajjah Zainab bt. Hj. Yusoff yang kemudiannya menjadi isteri kepada Tuan Guru Haji Mohd. Zain Meranti, guru awalnya. Seorang sepupunya lagi ialah Haji Ahmad bin Haji Yusoff, Imam mukim Meranti yang meninggal dunia pada 21 Ogos 1961. Juga bertalian dua pupu dengan Tuan Guru Haji Abdullah bin Haji Ali, Kg. Jalah, Bunut Susu (meninggal 2 Ogos 1931).
Manakala Pak Chu Haji Mat Saman bin Haji Abu, guru al-Quran ternama di kawasan Lambor/Kubang Batang sebelum Bah Air Merah (1926) itu pula ialah abang iparnya.
Kerana latar belakang keluarga yang sedemikian maka tidak hairanlah jika beliau sudah mula terdedah kepada pengajian asas agama sejak kecil lagi.
Selepas menuntut beberapa ketika dengan Tok Kenali dan Tok Selehong beliau pergi menamat di kota Makkah selama 9 tahun lagi. Barisan gurunya termasuk Syeikh Omar Hamdan, Tuan Mukhtar Bogor, Tok Senggora, Tok Shafie Kedah, Pak Cik Wan Daud Patani, Haji Sulong Patani, Pak Da Ail Patani dan Syeikh Muhammad bin Syeikh Nik Dir Patani.
Pada 1934, pulang ke Kelantan iaitu mendirikan Pondok Lambor yang telah melahirkan tokoh-tokoh seperti Haji Mat Nor Rushdi Haji Awang Gagah (pengasas Pondok Tasat di Legor, Thailand). Haji Wan Mat Wan Saleh (pendiri Pondok Paya Ular di Bunut Susu), Haji Mohd. Nor Haji Abdullah (guru Pondok Teliar), Pak Su Che Wil Haji Abdul Rahman (Imam Tua mukim Delima), Pak Su Loman (Imam Bunut Susu), Haji Yaakub Awang, Kg. Jelutong, Gunong, Bachok dan Haji Che Wil Abdul Latif, Kg. Meranti Besar.
Tuan Guru Haji Awang Lambor berpulang ke rahmatullah pada pukul 3 petang Sabtu 27 Zulkaedah 1382 bertepatan 20 April 1963 dan dikebumikan di tanah perkuburan Islam Pondok Lambor, Wakaf Bharu.
- Ismail Che Daud
MUFTI HAJI WAN MUSA (1875 – 1939)
Ahli tasawuf berpendirian tegas. Bergiat sezaman dengan Tok Selehong, Haji Che Leh Kg. Laut, Tengku Mahmud Zuhdi (Syeikhul Islam Selangor). Putera kedua Tuan Tabal dan adik kandung Mufti Haji Wan Muhammad, juga abang kepada Haji Nik Abdullah Khatib. Nama penuhnya ialah Haji Wan Musa bin Haji Abdul Samad. Bapanya, Haji Abdul Samad bin Mohd. Saleh al-Kalantani (lebih masyhur dengan gelaran Tuan Tabal) ialah penyebar perintis tarekat Ahmadiyah di rantau ini, juga tergolong ulama pengarang yang banyak menulis kitab Jawi – terpentingnya Minhat al-Qarib (1883).
Haji Wan Musa adalah seorang rakan seperguruan Tok Kenali, terkenal dengan fikiran-fikiran yang berani tetapi kontroversi. Namun, beliau terpilih dan ditawarkan jawatan Mufti Kerajaan Kelantan selepas pengunduran Mufti Haji Wan Ishak pada awal 1909.
Sikapnya yang tegas serta pandangan-pandangannya yang cenderong kepada reformasi telah menyeret beliau ke kanchah pertelagahan pendapat dengan tokoh-tokoh “Kaum Tua” seperti Haji Omar Sungai Keladi, Haji Ibrahim Tok Raja, Haji Ismail, Haji Ismail Kemuning dan Haji Ahmad Abdul Mannan. Di luar Kelantan pula, beliau pernah berpolemik dengan Tengku Mahmud Zuhdi al-Fatani – penulis Tazkiyat al-Anzar (1920) yang menghujah balas pendapat Haji Wan Musa.
Antara persoalan kontroversi yang berbangkit sehubungan dengan pendapat beliau ialah isu membina masjid dengan harta zakat fitrah, hal muqaranah sembahyang, talqin, kain telekung sembahyang, talfiq mazhab, pemindahan harta wakaf/pusaka dan perbahasan jilatan anjing. Keyakinannya kepada pendapat-pendapat yang pernah diluahkannya serta pertelingkahannya yang lama dengan tokoh-tokoh “Kaum Tua” menyebabkan beliau melepaskan jawatan Mufti pada pertengahan 1916.
Sebagai tokoh berwibawa, halaqat pengajian kitab di suraunya di Jalan Merbau, Kota Bharu berjaya melahirkan ramai pendakwah pelapis yang mampu mengajar baik di sekolah pondok mahupun di sekolah moden. Mereka termasuk Hj. Saad Kangkong, Pak Su Wan Adam Kg. Laut, Hj. Mohd. Zain Meranti, Hj. Nik Mat Alim Pulau Melaka, Hj. Abdul Mannan Sumatera, Hj. Abdul Wahid Melaka, Hj.Ahmad Perak dan Hj. Ayyub Kemboja. Putera-putera beliau sendiri pun tergolong alim ulama’ yang disegani. Antara tokoh-tokoh yang dimaksudkan ialah Hj. Nik Abdullah, Hj. Nik Mat Nazir, Hj. Nik Mud, Hj. Nik Leh dan Hj. Nik Mat Din. Pusaka lainnya ialah dua risalah terjemahan yang selesai disusun seawal 1906 lagi.
Mufti Haji Wan Musa kembali ke alam baka pada 3.00 petang Sabtu 24 Zulkaedah 1357 bertepatan 14 Januari 1939 dan dikebumikan di tanah perkuburan Kg. Banggol, Jalan PCB, Kota Bharu.
- Ismail Che Daud
HAJI SAAD KANGKONG (1893 – 1943)
Imam waktu perintis di Masjid Besar Kota Bharu. Guru kitab Arab paling muda di Halaqat Kitab Masjid Muhammadi. Rakan setugas Haji Yaakub Legor dan Haji Yaakub Lorong Gajah Mati.
Nama penuhnya ialah Haji As’ad bin Haji Daud, berasal dari Kg. Kangkong, Pasir Mas.
Beliau tidak jemu-jemu belajar dan mengajar, semenjak muda sampai tua. Guru-guru utamanya termasuk Tok Kenali, Haji Ahmad Hafiz, Mufti Haji Wan Musa dan anaknya, Haji Nik Abdullah. Juga disebut-sebut pernah menuntut di Makkah selama tujuh tahun.
Apabila pentadbiran Majlis Agama Islam Kelantan (MAIK) memperkenalkan jawatan Imam Sembahyang Waktu di Masjid Besar Kota Bharu (sekarang Masjid Muhammadi), beliau terpilih sebagai penyandang pertamanya – berkhidmat mulai 19 Jun 1927 hingga 31 Disember 1930, bergaji $15 sebulan.
Sepanjang dasawarsa 1930-an beliau bertugas sepenuh masa sebagai guru kitab Arab di Masjid Muhammadi (nama rasmi Masjid Besar Kota Bharu), bergaji $30 sebulan dan meningkat ke $40 apabila bertukar ke Jami’ Merbau al-Ismaili (sejak awal 1941).
Haji Saad menggalakkan murid-muridnya supaya membaca akhbar dan majalah bagi menambah ilmu pengetahuan. Antara murid-murid kenamaannya termasuk Dato’ Haji Ismail (Mufti Kerajaan Kelantan), Haji Abdul Rahman Lubok Tapah, Haji Nik Man Sungai Budor, Haji Awang Beta, Haji Yusoff Tasek Berangan, Haji Nik Daud Tanah Merah, Haji Osman Padang Siam, Haji Ibrahim Apa-Apa, Haji Ismail Kg. Talak, Haji Che Mat Padang Upeh, Haji Yaakub Wakaf Bharu, Haji Abdullah Kg. Laut, Hj. Abdullah Aur China, Haji Abdullah Gemuk, Hutan Pasir, Hj. Mohd. Amin Tok Bachok (Qadhi), Haji Mustapha Idris (pesara Timbalan Qadhi Besar Kelantan), Ustaz Haji Wan Ahmad Kg. Menuang, Haji Yaakub Kg. Sireh (Pegawai Agama MAIK), Haji Abdul Shukor Kubang Gendang (kemudian menjadi menantunya), Haji Abdul Wahid Sungai Udang (Melaka), Haji Husain Hafiz Umbai (Melaka), Ahmad Zaini Haji Tahir Asahan (Sumatera) dan Haji Shuaib Ahmad Pulau Kerengga, Marang (Terengganu).
Sebagaimana rakan-rakan seperjuangannya beliau turut dilantik menjadi Ahli (Mesyuarat) Majlis Agama Islam Kelantan (1940).
Tuan Guru Haji Saad Kangkong ditakdirkan meninggalkan dunia secara mengejut di rumahnya sekitar jam 11.00 pagi 22 Jamadilakhir 1362 bersamaan 26 Jun 1943.
Bakat beliau dalam kegiatan dakwah kini diwarisi cucunya, Dr. Abdul Hayei Abdul Shukor (pensyarah Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya).
- Ismail Che Daud
SHEIKH OSMAN JALALUDDIN AL-KALANTANI (1880 – 1952)
Salah seorang guru pondok dan ulama’ pengarang tersohor di Semenanjung Melayu pada suku kedua abad ke-20 Masihi. Seangkatan dengan Tok Seridik, Haji Ismail Pontianak, Haji Omar Banggol Kulim, Dato’ Perdana, Haji Mat Jebeng. Beliau bukan sahaja terkenal di Kelantan dan Pulau Pinang, tetapi juga terbilang di Makkah.
Nama penuh tokoh ulama kelahiran Kg. Panjang, daerah Sering di sempadan jajahan Kota Bharu/Bachok pada penghujung 1297H/1880M ini ialah Haji Osman bin Muhammad. Lantaran itu pada peringkat awalnya beliau lebih dikenali dengan panggilan Haji Seman Sering.
Beliau termasuk dalam kumpulan murid kesayangan Tok Kenali. Juga pernah berguru dengan Haji Jamaluddin Perupok dan Haji Abdul Malek Sungai Pinang. Di Makkah pula, beliau sering mendampingi Tuan Mukhtar Bogor (Syeikh Mohd. Mukhtar bin Atarid) yang ternama itu.
Namanya mula “timbul” selepas kejayaan beliau mendirikan Madrasah Manabi’ al-Ulum (1932) di Penanti, Bukit Mertajam. Madrasah ini kemudiannya muncul sebagai pusat pengajian pondok yang paling maju di Seberang Perai, khususnya pada dasawarsa 1930-an dan 1940-an.
Sebagai pendidik yang dedikasi beliau banyak menghasilkan karya sendiri dan terjemahan. Syeikh Osman bukan sahaja berhati-hati dalam menghasilkan sesuatu karangan, tetapi juga selalu memilih topik yang berkait rapat dengan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Kitab al-Durrat al-Nafi’ah (Alamat Kiamat) karangannya meletakkan beliau sebagai sasterawan Islam yang berpandangan jauh kerana ia dianggap buku berbahasa Melayu paling terperinci membicarakan perihal tanda-tanda dunia hampir kiamat.
Di samping itu Syeikh Osman kerap berulang-alik ke Makkah dan diberi kepercayaan mengajar di Masjid al-Haram. Sebab itu muridnya ramai. Mereka termasuk Hj. Abdul Rahman Sungai Durian, Hj. Abdul Rahman Lubok Tapah, Hj. Abdullah Lati, Hj. Abdullah Kg. Laut, Hj. Hassan Ketereh, Hj. Abu Bakar Tiu, Hj. Mohd. Ibrahim Akibi Pulau Pinang, Hj. Ismail Merbok, Hj. Husein Umbai, Hj. Abdul Ghani Kubang Bemban dan antara yang masih ada lagi ialah Ustaz Abdul Kadir Kamaluddin (lahir 1921), Ketapang Tengah, Pekan, Pahang.
Tokoh yang amat mementingkan istiqamah dan disiplin diri ini ditakdirkan meninggal di tanah suci Makkah waktu fajar hari Jumaat 30 Zulhijjah 1371 bersamaan 19 September 1952.
- Ismail Che Daud
Sunday, January 4, 2009
RAHSIA PEMAKANAN GENIUS-GENIUS ISLAM
Formula pemakanan genius-genius Islam silam yang menjadi rahsia
keajaiban daya intelek mereka. Formula ini terpendam di dalam
kitab-kitab tradisional dalam bahasa Arab. Tersembunyi dari
pengetahuan orang Arab dan umat Islam sendiri. Namun akhir-akhir ini
ada usaha-usaha untuk mengetengahkan kembali kepada umum.
Sekarang semacam ada kecenderungan di kalangan ilmuan Islam
dan bukan Islam untuk mengkaji dan menguji keabsahan formula
ini. Ini didorong oleh penemuan - penemuan saintifik yang
membuktikan kebenarannya, khususnya terhadap susu, madu dan
telur. Berikut adalah formula pemakanan genius-genius Islam
yang telah terbukti berupaya meningkatkan kepintaran dan
kekuatan daya ingatan :
1) MADU
Madu adalah makanan yang sangat berkhasiat. Al-Quran
mengiktirafkannya sebagai " shifa '" iaitu penyembuh penyakit.
Manisan madu digelar "Raja Ubat", dapat menyembuh kebanyakkan
penyakit. Ia adalah makanan untuk kesihatan keseluruhannya.
Ia mengandungi pelbagai jenis vitamin, mineral, protein,
antiseptik dan enzim yang meningkatkan ingatan dan kecerdasan
mental individu. Madu juga mengandungi pelbagai zat galian yang
penting seperti kalsium, sulfur, fosforus, zat besi, karbon,
magnesium, potassium (kalium), kuprum, silika, klorin,
mangganese dan belerang untuk memupuk tenaga dan kesihatan
fizikal-mental. Rasullullah s.a.w bersabda, "Siapa ingin hafal,
hendaklah ia minum manisan madu". Madu didapati berkesan untuk
merawati penyakit - penyakit mental di mana ia boleh
menghindarkan kepenatan kerja otak seperti berfikir, membaca,
merancang dan bermesyuarat.
CARA MINUM :
2 sudu teh pada waktu pagi dan malam.
PANTANG :
Jangan makan tembikai semasa menggunakan madu. Sangat merbahaya!
2) KISMIS
Mengandungi zat besi yang amat diperlukan untuk membina darah
bagi memastikan bekalan oksigen yang mencukupi untuk disalurkan
ke otak. Kekurangan oksigen menyebabkan seseorang mudah
mengantuk, pelupa, lembab dan mengalami kelemahan dalam berfikir.
CARA MAKAN :
i) Menghadap Kiblat
ii) Baca "Bismillah" dan selawat ke atas nabi (3 kali)
iii) Baca doa penerang hati
iv) Makan secara kemam seperti makan gula-gula. Tidak berkesan
jika dikunyah seperti makan kacang.
v) Makan sebiji-biji sebanyak 21 biji setiap hari.
3) SUSU SEGAR
Susu berguna untk kesihatan otak, mempertajamkan ingatan,
membekalkan tenaga mental dan fizikal. Susu mengandungi tiga
unsur semulajadi iaitu keju, lemak dan air yang amat diperlukan
untuk pertumbuhan badan dan otak. Susu adalah makanan yang
paling lengkap dan berkhasiat. Ia mengandungi enam kelas
makanan yang amat diperlukan oleh tubuh iaitu karbohidrat,
lemak, protein, semua jenis vitamin, mineral dan air. Ia
berkhasiat untuk merawati kesihatan umum dan merupakan penawar
kelupaan yang berkesan. Rasullullah s.a.w menerangkan susu
boleh menguatkan belakang, menambahi akal, memperbaiki
penglihatan dan menghindari penyakit lupa. Susu yang terbaik
untuk ketajaman minda ialah susu kambing, biri - biri dan lembu
yang segar. Susu hidup lebih berkhasiat dari susu debu.
CARA MINUM :
i) Sekurang-kurangnya segelas pada sebelah pagi dan malam
ii) Baca "Bismillah" dan doa minum susu seperti yang dibaca
oleh Rasullullah s.a.w
4) TELUR
Bermanfaat untuk menambah kekuatan otak, badan dan menjaga
kesihatan keseluruhannya. Ahli - ahli kesihatan mengakui ia
merupakan makanan yang lengkap dan berkhasiat. Ia mengandungi
protein, mineral, vitamin, kalsium, kuprum, magnesium,
fosforus, kalium, sulfur, natrium, klorin, zat besi, air,
choline dan bahan ekstraktif. Sabda Nabi s.a.w, "Sesungguhnya seorang
Nabi a.s mengadu kepada Allah (kerana dia) lemah badan. Maka
Allah s.w.t memerintahkannya supaya memakan telur". Telur
terutama telur kuning, berupaya mengatasi masalah kelemahan
tenaga fizikal dan minda sekaligus. Telur yang terbaik ialah
telur ayam kampung dan yang masih baru.
5) HALIA
Ianya sangat mujarab untuk gejala kelupaan. Ia boleh dimakan
mentah atau dibuat halua. Halua ialah halia yang dijadikan
manis - manisan dengan merebus dan mencampurkannya dengan gula.
CARA MAKAN : Dimakan sedikit sahaja pada waktu pagi.
6) LIMAU OREN
Berkhasiat untuk mengemaskan urat-urat jantung dan menambah
kekuatan fikiran menurut hadis Nabi s.a.w. Limau - limau jenis
lain juga elok untuk diamalkan.
7) BUAH DELIMA
Untuk penerang hati. Sabda Nabi s.a.w, "Barangsiapa yang
memakan buah delima keseluruhannya, sesungguhnya Allah
menerangkan hatinya selama 40 hari."
8) DAGING BURUNG MERPATI
Ianya banyak digunakan oleh bijak pandai Islam dan Melayu
dahulukala. Ia mengandungi protein, lemak, kalsium, fosforus
dan kalori. Sangat efektif untuk meningkatkan kecerdasan
terutama kanak - kanak. Kaedah ini sangat popular dan berkesan.
Kanak - kanak yang diberi telur burung merpati didapati dapat
bercakap lebih awal dari kebiasaannya.
9) OTAK AYAM
Boleh dibuat sup dan dicampur dengan halia. Otak ayam yang segar juga
boleh dibuat penawar sementara bagi gigitan ular. Perlu diamalkan
memakannya.
10) DAGING AYAM
Berbanding dengan semua jenis daging, ayam dianggap mengandungi
kadar zat pemakanan yang paling tinggi. Daging ayam betina dara
terutamanya berkhasiat meningkatkan prestasi otak dan membaik darah.
Abu Musa r.a meriawayatkan bahawa Nabi s.a.w memakan daging ayam betina.
11) DAGING BIRI-BIRI
Menambah darah, sesuai untuk orang aktif dan bekerja berat
serta dapat meningkatkan kekuatan hafazan.
12) HATI
Terutamanya hati ayam dan lembu. Mengandungi pelbagai jenis
vitamin dan bermanfaat untuk kesihatan mental dan fizikal.
13) KEKACANG
Beberapa jenis kacang seperti gajus, berangan, kacang soya, pistachio
dan lain-lain. Kacang pistachio dipercayai sangat efektif untuk
meningkatkan kecerdasan terutamanya kanak-kanak. Memakan kacang
pistachio merupakan amalan pemakanan seorang pelajar genius berbangsa
Melayu yang tinggal di Melaka.Kekacang mengandungi nilai protein yang
tinggi.
14) BUAH BADAM
Untuk meningkatkan kecerdasan.
15) ZA'FARAN : KOMKOMA ( CROCOS SATIVUS )
Sejenis bahan berambu merah. Dimakan sedikit sahaja. Dijual di
kedai-kedai runcit India dan sesetengah kedai runcit Melayu.
16) KEMENYAN PUTIH ( kemenyan serani/luban/ kundar )
Ditumbuk halus-halus dan dimakan dengan gula.
17) BUNGA KOBIS
Terdapat sejenis asid amino untuk tenaga mental.
18) BUNGA CENGKEH
Ditumbuk sehingga halus lalu diamakn sedikit sahaja.
19) LABU
Berfaedah menambahkan keupayaan fikiran dan akal. Sabda Nabi
s.a.w., "Makanlah labu kerana ia mencerdaskan akal". Baginda juga
berkata, "Jika kamu membuat sup (atau kuah), dianjurkan memasukkan labu
ke dalamnya kerana ia menambahkan kemampuan fikiran dan akal.
20) BUAH KEDEKAI ( MAJALAWI )
Menguatkan hafalan dan menguatkan kekuatan badan.
21) MINYAK SAPI
Dimakan terus atau dicampurkan dengan masakan dalam kuantiti
yang kecil.
22) SAYUR-SAYURAN DAN BAUH-BUAHAN SEGAR
Juga membantu meningkatkan akal dan memori
sumber : Ambuyat
keajaiban daya intelek mereka. Formula ini terpendam di dalam
kitab-kitab tradisional dalam bahasa Arab. Tersembunyi dari
pengetahuan orang Arab dan umat Islam sendiri. Namun akhir-akhir ini
ada usaha-usaha untuk mengetengahkan kembali kepada umum.
Sekarang semacam ada kecenderungan di kalangan ilmuan Islam
dan bukan Islam untuk mengkaji dan menguji keabsahan formula
ini. Ini didorong oleh penemuan - penemuan saintifik yang
membuktikan kebenarannya, khususnya terhadap susu, madu dan
telur. Berikut adalah formula pemakanan genius-genius Islam
yang telah terbukti berupaya meningkatkan kepintaran dan
kekuatan daya ingatan :
1) MADU
Madu adalah makanan yang sangat berkhasiat. Al-Quran
mengiktirafkannya sebagai " shifa '" iaitu penyembuh penyakit.
Manisan madu digelar "Raja Ubat", dapat menyembuh kebanyakkan
penyakit. Ia adalah makanan untuk kesihatan keseluruhannya.
Ia mengandungi pelbagai jenis vitamin, mineral, protein,
antiseptik dan enzim yang meningkatkan ingatan dan kecerdasan
mental individu. Madu juga mengandungi pelbagai zat galian yang
penting seperti kalsium, sulfur, fosforus, zat besi, karbon,
magnesium, potassium (kalium), kuprum, silika, klorin,
mangganese dan belerang untuk memupuk tenaga dan kesihatan
fizikal-mental. Rasullullah s.a.w bersabda, "Siapa ingin hafal,
hendaklah ia minum manisan madu". Madu didapati berkesan untuk
merawati penyakit - penyakit mental di mana ia boleh
menghindarkan kepenatan kerja otak seperti berfikir, membaca,
merancang dan bermesyuarat.
CARA MINUM :
2 sudu teh pada waktu pagi dan malam.
PANTANG :
Jangan makan tembikai semasa menggunakan madu. Sangat merbahaya!
2) KISMIS
Mengandungi zat besi yang amat diperlukan untuk membina darah
bagi memastikan bekalan oksigen yang mencukupi untuk disalurkan
ke otak. Kekurangan oksigen menyebabkan seseorang mudah
mengantuk, pelupa, lembab dan mengalami kelemahan dalam berfikir.
CARA MAKAN :
i) Menghadap Kiblat
ii) Baca "Bismillah" dan selawat ke atas nabi (3 kali)
iii) Baca doa penerang hati
iv) Makan secara kemam seperti makan gula-gula. Tidak berkesan
jika dikunyah seperti makan kacang.
v) Makan sebiji-biji sebanyak 21 biji setiap hari.
3) SUSU SEGAR
Susu berguna untk kesihatan otak, mempertajamkan ingatan,
membekalkan tenaga mental dan fizikal. Susu mengandungi tiga
unsur semulajadi iaitu keju, lemak dan air yang amat diperlukan
untuk pertumbuhan badan dan otak. Susu adalah makanan yang
paling lengkap dan berkhasiat. Ia mengandungi enam kelas
makanan yang amat diperlukan oleh tubuh iaitu karbohidrat,
lemak, protein, semua jenis vitamin, mineral dan air. Ia
berkhasiat untuk merawati kesihatan umum dan merupakan penawar
kelupaan yang berkesan. Rasullullah s.a.w menerangkan susu
boleh menguatkan belakang, menambahi akal, memperbaiki
penglihatan dan menghindari penyakit lupa. Susu yang terbaik
untuk ketajaman minda ialah susu kambing, biri - biri dan lembu
yang segar. Susu hidup lebih berkhasiat dari susu debu.
CARA MINUM :
i) Sekurang-kurangnya segelas pada sebelah pagi dan malam
ii) Baca "Bismillah" dan doa minum susu seperti yang dibaca
oleh Rasullullah s.a.w
4) TELUR
Bermanfaat untuk menambah kekuatan otak, badan dan menjaga
kesihatan keseluruhannya. Ahli - ahli kesihatan mengakui ia
merupakan makanan yang lengkap dan berkhasiat. Ia mengandungi
protein, mineral, vitamin, kalsium, kuprum, magnesium,
fosforus, kalium, sulfur, natrium, klorin, zat besi, air,
choline dan bahan ekstraktif. Sabda Nabi s.a.w, "Sesungguhnya seorang
Nabi a.s mengadu kepada Allah (kerana dia) lemah badan. Maka
Allah s.w.t memerintahkannya supaya memakan telur". Telur
terutama telur kuning, berupaya mengatasi masalah kelemahan
tenaga fizikal dan minda sekaligus. Telur yang terbaik ialah
telur ayam kampung dan yang masih baru.
5) HALIA
Ianya sangat mujarab untuk gejala kelupaan. Ia boleh dimakan
mentah atau dibuat halua. Halua ialah halia yang dijadikan
manis - manisan dengan merebus dan mencampurkannya dengan gula.
CARA MAKAN : Dimakan sedikit sahaja pada waktu pagi.
6) LIMAU OREN
Berkhasiat untuk mengemaskan urat-urat jantung dan menambah
kekuatan fikiran menurut hadis Nabi s.a.w. Limau - limau jenis
lain juga elok untuk diamalkan.
7) BUAH DELIMA
Untuk penerang hati. Sabda Nabi s.a.w, "Barangsiapa yang
memakan buah delima keseluruhannya, sesungguhnya Allah
menerangkan hatinya selama 40 hari."
8) DAGING BURUNG MERPATI
Ianya banyak digunakan oleh bijak pandai Islam dan Melayu
dahulukala. Ia mengandungi protein, lemak, kalsium, fosforus
dan kalori. Sangat efektif untuk meningkatkan kecerdasan
terutama kanak - kanak. Kaedah ini sangat popular dan berkesan.
Kanak - kanak yang diberi telur burung merpati didapati dapat
bercakap lebih awal dari kebiasaannya.
9) OTAK AYAM
Boleh dibuat sup dan dicampur dengan halia. Otak ayam yang segar juga
boleh dibuat penawar sementara bagi gigitan ular. Perlu diamalkan
memakannya.
10) DAGING AYAM
Berbanding dengan semua jenis daging, ayam dianggap mengandungi
kadar zat pemakanan yang paling tinggi. Daging ayam betina dara
terutamanya berkhasiat meningkatkan prestasi otak dan membaik darah.
Abu Musa r.a meriawayatkan bahawa Nabi s.a.w memakan daging ayam betina.
11) DAGING BIRI-BIRI
Menambah darah, sesuai untuk orang aktif dan bekerja berat
serta dapat meningkatkan kekuatan hafazan.
12) HATI
Terutamanya hati ayam dan lembu. Mengandungi pelbagai jenis
vitamin dan bermanfaat untuk kesihatan mental dan fizikal.
13) KEKACANG
Beberapa jenis kacang seperti gajus, berangan, kacang soya, pistachio
dan lain-lain. Kacang pistachio dipercayai sangat efektif untuk
meningkatkan kecerdasan terutamanya kanak-kanak. Memakan kacang
pistachio merupakan amalan pemakanan seorang pelajar genius berbangsa
Melayu yang tinggal di Melaka.Kekacang mengandungi nilai protein yang
tinggi.
14) BUAH BADAM
Untuk meningkatkan kecerdasan.
15) ZA'FARAN : KOMKOMA ( CROCOS SATIVUS )
Sejenis bahan berambu merah. Dimakan sedikit sahaja. Dijual di
kedai-kedai runcit India dan sesetengah kedai runcit Melayu.
16) KEMENYAN PUTIH ( kemenyan serani/luban/ kundar )
Ditumbuk halus-halus dan dimakan dengan gula.
17) BUNGA KOBIS
Terdapat sejenis asid amino untuk tenaga mental.
18) BUNGA CENGKEH
Ditumbuk sehingga halus lalu diamakn sedikit sahaja.
19) LABU
Berfaedah menambahkan keupayaan fikiran dan akal. Sabda Nabi
s.a.w., "Makanlah labu kerana ia mencerdaskan akal". Baginda juga
berkata, "Jika kamu membuat sup (atau kuah), dianjurkan memasukkan labu
ke dalamnya kerana ia menambahkan kemampuan fikiran dan akal.
20) BUAH KEDEKAI ( MAJALAWI )
Menguatkan hafalan dan menguatkan kekuatan badan.
21) MINYAK SAPI
Dimakan terus atau dicampurkan dengan masakan dalam kuantiti
yang kecil.
22) SAYUR-SAYURAN DAN BAUH-BUAHAN SEGAR
Juga membantu meningkatkan akal dan memori
sumber : Ambuyat
Saturday, January 3, 2009
Jika Anda di rompak di ATM
Kad ATM
Sekiranya anda dirompak dan dipaksa untuk mengeluarkan wang akaun anda daripada mesin ATM, anda boleh meminta bantuan cara senyap dengan memasukkan no. Pin anda di mesin ATM secara terbalik. Sebagai contoh jika no Pin anda adalah 123456, jadi anda harus memasukkan nombor 654321. Mesin ATM akan mengenalpasti nombor tersebut adalah nombor yg diterbalikkan drpd nombor yg sebenarnya melalui kad anda yg masukkan ke dalam mesin tersebut.
Mesin ATM akan tetap mengeluarkan wang tunai seperti biasa, tapi apa yg kita tidak ketahui, pihak Bank dgn segera akan menghantar pihak berkuasa (Polis) kepada anda. Perkara ini pernah disiarkan di TV baru-baru ini dan ianya menyatakan kaedah ini jarang digunakan disebabkan ramai orang tidak mengetahui akan kewujudan sistem yg seumpama ini.
sebarkan
sumber : zul mamak
Sekiranya anda dirompak dan dipaksa untuk mengeluarkan wang akaun anda daripada mesin ATM, anda boleh meminta bantuan cara senyap dengan memasukkan no. Pin anda di mesin ATM secara terbalik. Sebagai contoh jika no Pin anda adalah 123456, jadi anda harus memasukkan nombor 654321. Mesin ATM akan mengenalpasti nombor tersebut adalah nombor yg diterbalikkan drpd nombor yg sebenarnya melalui kad anda yg masukkan ke dalam mesin tersebut.
Mesin ATM akan tetap mengeluarkan wang tunai seperti biasa, tapi apa yg kita tidak ketahui, pihak Bank dgn segera akan menghantar pihak berkuasa (Polis) kepada anda. Perkara ini pernah disiarkan di TV baru-baru ini dan ianya menyatakan kaedah ini jarang digunakan disebabkan ramai orang tidak mengetahui akan kewujudan sistem yg seumpama ini.
sebarkan
sumber : zul mamak
Subscribe to:
Posts (Atom)